Pabrik milik PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI).
Korporasi

IPO Hari Ini, Maxindo Karya Anugerah (MAXI) Janjikan Dividen 50 Persen dari Laba Bersih 2023

  • MAXI berencana membagikan dividen tahun buku 2023 yang dibayarkan pada 2024.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) yang baru saja melaksanakan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin, 12 Juni 2023, berencana membagikan dividen 50% dari laba bersih tahun 2023.

Mengutip prospektus perseroan, Maxi berencana untuk membagikan dividen kas sekurang-kurangnya sekali dalam setahun dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dengan memperhatikan kondisi keuangan dan kemampuan perseroan sendiri, MAXI berencana membagikan dividen untuk tahun buku 2023 dan akan dibayarkan pada 2024.

Berdasarkan Akta no. 57/2022, sebelumnya MAXI telah melakukan pembagian dividen bonus melalui kapitalisasi laba pada tahun buku 2021 sebesar Rp30 miliar setelah pada tahun sebelum-sebelumnya perseroan belum pernah melakukan pembagian dividen.

"Perseroan merencanakan pembayaran dividen kas sebanyak-banyaknya 50% dari laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, yang akan dibagikan pada tahun 2024," tulis manajemen perseroan dikutip Senin, 12 Juni 2023.

Pembagian dividen dari MAXI akan bergantung kepada kinerja keuangan perseroan di masa depan yang juga bergantung pada keberhasilan implementasi strategi pertumbuhan pereroan pada faktor kompetisi, peraturan, teknis, lingkungan, dan faktor-faktor lainnya.

Apabila MAXI membukukan kerugian atas hasil kinerja operasionalnya dalam laporan keuangan, maka hal ini dapat menjadi alasan perseroan untuk tidak membagikan dividen.

Sebagai informasi, dalam aksi IPO-nya, MAXI menerbitkan 1 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp10 perlembar dan setara dengan 10,41% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Sebanyak 1 miliar lembar saham yang diterbitkan itu terdiri atas dua jenis, yakni sebanyak 450 juta merupakan saham baru sementara 550 juta lembar saham sisanya merupakan saham divestasi.

Kedua jenis saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp100 perlembar sehingga dana ditargetkan dalam aksi IPO ini sebesar Rp100 miliar.

MAXI juga menerbitkan sebanyak 1 miliar waran seri I yang menyertai saham yang ditawarkan atau setara dengan 10,92% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Setiap pemegang satu lembar saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu waran seri I yang mana setiap waran tersebut memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham yang ditawarkan perseroan melalui portepel.

Seluruh dana yang diperoleh dari aksi IPO ini akan digunakan untuk modal kerja yang berkenaan dengan pembayaran pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya penjualan dan pemasaran, serta biaya perawatan dan utilitas serta biaya untuk keperluan kantor.

MAXI adalah produsen makanan ringan yang salah satu produknya dikenal dengan nama Maxi Sweet Potatoes. Makanan ringan yang diproduksi oleh MAXI berbahan dasar umbi-umbian tropis untuk tujuan ekspor seperti Amerika, Eropa, Australia, dan China.

Produk perseroan pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1977 dan dimulai sebagai perusahaan bisnis rumahan di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Bisnis perseroan pada awal didirikan hingga saat ini berfokus kepada produksi makanan ringan dengan kualitas premium berbahan dasar umbi-umbian seperti talas, ubi merah, dan ubi ungu dari hasil alam Indonesia.