IPO Hari Ini, MSIE Kembangkan Infrastruktur Pendidikan di Jateng dan Bali
- PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) meraup dana sebesar Rp36 miliar pada IPO ini.
Pasar Modal
JAKARTA – PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) yang baru saja menggelar initial public offering (IPO) hari ini, Kamis, 10 Agustus 2023, akan mengembangkan bisnis properti pendidikan di wilayah Jawa Tengah dan Bali.
Direktur MSIE Ian Griffin Prawiromaruto mengatakan, Jawa Tengah (Jateng) dan Bali dipilih sebagai sasaran karena pihaknya sudah cukup memahami medan di kedua wilayah tersebut dengan baik karena perseroan yang berbasis di Jawa Timur.
Selain secara demografis cukup identik dengan Jawa Timur, aksesibilitas yang didukung oleh pengembangan tol Trans Jawa-Bali pun melatarbelakangi pemilihan Bali sebagai sasaran ekspansi bisnis.
Bali sendiri secara khusus dipilih karena seperti yang dikatakan oleh Ian, di wilayah tersebut terdapat sekolah-sekolah yang demografisnya didominasi oleh warga negara asing (WNA).
Kemudian, dengan banyaknya WNA yang berbisnis di Bali, maka wilayah tersebut pun dinilai perseroan dapat memberikan prospek bisnis properti pendidikan yang cukup menjanjikan.
“Bali ini adalah showcase sekolah Indonesia tidak kalah dengan Singapura. Oleh karena itu Bali dipilih,” papar Ian dalam konferensi pers pencatatan perdana saham MSIE di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 10 Agustus 2023.
- Peternak Kanada Biakkan Sapi Ramah Lingkungan
- Presiden Terpilih Paraguay Tolak Tuntutan Lingkungan Uni Eropa
- Daftar Utang Waskita Karya hingga Kuartal II-2023
Untuk diketahui, Multisarana Intan Eduka adalah perseroan terbatas yang fokus pada penyediaan infrastruktur pendidikan bertaraf internasional di Indonesia.
Mencatatkan sahamnya dengan kode MSIE, perseroan dalam aksi IPO-nya menawarkan 360 juta lembar saham dengan harga penawaran Rp100 per lembar sehingga dana yang diraup mencapai Rp36 miliar. Dalam pencatatan saham ini, MSIE didukung oleh PT MNC Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas.
Sebesar 70% dari dana penawaran umum akan dialokasikan untuk pengadaan lahan, baik melalui akuisisi maupun sewa jangka panjang serta pembangunan gedung sekolah baru, yang mana lokasi yang ditargetkan adalah wilayah Jawa Tengah dan Bali.
Kemudian, sekitar 30% akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan Perseroan untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti Perseroan seperti biaya karyawan, biaya perawatan dan perbaikan ringan gedung, dan biaya operasional lainnya.
“IPO ini diharapkan akan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan brand image dan tata kelola yang baik (good corporate governance/GCG) perseroan, serta meningkatkan kemampuan ekspansi usaha perseroan lebih cepat dan lebih baik,” ungkap Ian.
- 5 Tanda Anda Memiliki Kondisi Keuangan yang Sehat
- Ingin Hidup Tenang, Ini 5 Panduan Mindfulness untuk Pemula
- Makna Nama Baru Gunung Bawah Laut di Pacitan ‘Jogo Jagad’
MSIE mencanangkan visi dan misi untuk terus berkontribusi aktif pada perkembangan dunia pendidikan melalui penyediaan infrastruktur modern dengan skema jangka panjang dengan sewa yang terjangkau sehingga penyedia pendidikan tidak perlu mengeluarkan modal awal yang besar untuk ekspansi usahanya.
Dengan demikian, penyelenggara pendidikan bisa lebih fokus kepada peningkatan kualitas pendidikan seperti yang berkaitan dengan perumusan kurikulum, penyiapan tenaga pengajar yang berkualitas, dan kegiatan belajar mengajar yang baik dan optimal.
Direktur Investment Banking PT MNC Sekuritas Hary Herdiyanto mengatakan, IPO MSIE dapat menjadi salah satu pilihan bagi investor di tengah maraknya IPO pada bulan ini.
“Faktor-faktor seperti pendapatan yang pasti, aliran kas yang berkelanjutan, kondisi keuangan yang sehat, dan struktur penawaran yang menarik akan menjadi pertimbangan utama bagi para calon investor dalam berinvestasi pada MSIE,” kata Hary.
Sementara itu, Direktur Utama MSIE Imanuel Herman Prawiromaruto menyampaikan bahwa pihaknya yakin bisa menjaga aliran kas positif dan menargetkan petumbuhan pendapatan hingga laba bersih sekitar 5% untuk setiap tahunnya.
“Dengan struktur perusahaan kami yang ramping, bahkan kami tidak memiliki utang dan kami jamin bisnis kami cukup efisien,” ungkap Herman.