IPO Laris Manis, Ultra Voucher Gandeng Sejumlah Bank Bidik Laba Meroket 600 Persen
- Pasca mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) pekan lalu, PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR), langsung tancap gas melalui rencana kerja sama dengan sejumlah bank dalam rangka meningkatkan kegiatan usahanya.
Industri
JAKARTA – Pasca mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) pekan lalu, PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR), langsung tancap gas melalui rencana kerja sama dengan sejumlah bank dalam rangka meningkatkan kegiatan usahanya.
Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan menjalin kerja sama dengan sejumlah bank untuk mengembangkan layanan bagi konsumen.
“Kami bersyukur, dengan telah listing-nya Ultra Voucher di bursa saham, banyak pihak yang memberikan kepercayaan kepada kami untuk melakukan kerja sama yang saling menguntungkan guna pengembangan bisnis ke depan, dan untuk saat ini kami tengah mempersiapkan kerja sama dengan sejumlah bank yang merupakan bagian dari langkah strategis bisnis jangka pendek, menengah dan panjang kami,” kata Hady dalam keterangan resmi, Minggu 1 Agustus 2021.
- Mulai Bangkit, Chandra Asri (TPIA) Raup Laba Bersih Rp2,38 Triliun
- Harga Emas Membaik, Archi Indonesia Raup Laba Bersih Rp472,43 Miliar
- Surya Cipta Media Milik Grup Emtek Raih Lonjakan Pendapatan 24 Persen Jadi Rp2,95 Triliun
Hady menjelaskan kerja sama dengan sejumlah bank ini diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi dan user Ultra Voucher dalam pembelian voucher belanja, makanan, voucher online platform, dan voucher lainnya yang dimiliki Ultra Voucher. Dengan demikian nasabah bank tersebut dapat membeli voucher discount secara langsung dari mobile banking aplikasi bank bersangkutan dan menggunakan saldo nasabah di rekeningnya.
Direktur Ultra Voucher Riky Boy Permata menambakan, melalui kerja sama ini, pengguna atau nasabah bank akan mendapatkan kemudahan pembelian voucher belanja diskon langsung dari aplikasi mobile banking-nya. Di sisi lain, pihak bank dapat memperluas jenis transaksi untuk nasabahnya, berpotensi mendapatkan peningkatan traffic transaction di bank tersebut, dan potensi peningkatan saldo nasabah ataupun loyalty nasabah untuk tetap me-maintenance saldo nasabah di rekening bersangkutan.
Bagi merchant, benefit yang diperoleh dengan adanya kerja sama Ultra Voucher dengan pihak perbankan tersebut adalah mendapat new channel penjualan yang langsung dekat dengan source of fund yaitu tabungan nasabah.
Target Kinerja
“Kami optimistis, dengan adanya rencana pengembangan atas produk, fitur baru, channel distribusi dan marketing yang didukung dari perolehan dana IPO ini, akan mendukung target bisnis perusahaan ke depannya. Kami menargetkan pendapatan usaha bisa meningkat 195 persen dibandingkan dengan 2020 dan perolehan laba bersih yang meningkat 600 persen sampai akhir 2021,” ujar Riky.
Berdasarkan prospektus, Ultra Voucher mencatatkan pendapatan usaha Rp338,74 miliar dan laba bersih Rp1,56 miliar pada akhir 2020. Adapun pada 3 bulan pertama 2021, Ultra Voucher membukukan peningkatan pendapatan 111% menjadi Rp194,48 miliar dibandingkan dengan kuartal I-2020. Serta terdapat peningkatan laba bersih sebesar 614% menjadi Rp534,49 juta.
Riky menambahkan pengembangan bisnis Ultra Voucher didukung 4 kanal distribusi utama, yakni Business to Business (B2B), E-commerce, direct to retail, dan reseller. Pengembangan bisnis juga didukung sumber daya manusia di Ultra Voucher yang berpengalaman di dunia teknologi digital.
Pada 27 Juli 2021, UVCR resmi IPO di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia di harga Rp100 per saham dan menjadi emiten ke- 27 yang listing sepanjang 2021. Di awal perdagangan perdananya, harga saham UVCR langsung tercatat naik 10%, persentase kenaikan harga saham tertinggi per hari di papan akselerasi, menjadi Rp110 per saham.
Selama masa book building hingga penawaran umum saham UVCR mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribed. Dengan melepas 500 juta lembar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, melalui IPO ini UVCR berhasil meraih pendanaan sebesar Rp50 miliar.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk capital expenditure atau belanja modal sebesar 36% khususnya untuk pengembangan produk dan fitur baru. Selanjutnya untuk operating expenditure atau biaya operasional sebesar 34% khususnya pengembangan channel distribusi dan pemasaran, serta sisanya 30% untuk peningkatan modal kerja khususnya pembelian persediaan voucher.
“Agar semakin memberikan kemudahan dan pilihan bagi konsumen, kami akan terus menambah jumlah merchant, terutama yang bisa menyediakan layanan online. Saat ini member Ultra Voucher sudah mendekati 300.000. Jumlah tersebut meningkat signifikan dari tahun lalu yang sekitar 180.000. Kenaikannya hampir 2 kali lipat di tengah kondisi pandemi. Dengan peningkatan ini kami confident merchant online semakin meningkat,” ujar Riky.
Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet dengan berbagai segmen seperti Beauty & Relaxation, Departement Store, E-Commerce, Entertainment, Food & Beverage (F&B), Hotel & Travel, Accessories & Jewelry, Lifestyle, Investment, dan lain-lain.
Setiap bulannya, Ultra Voucher bisa mengakuisisi 20 sampai 50 brand, sehingga diharapkan sampai akhir tahun 2021 dapat mencatatkan 500 merchant dengan 500.000 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.