Arak Dewan salah satu minuman berenergi produksi Lovina Beach Brewery (STRK).
Bursa Saham

IPO Lovina Beach Brewery (STRK) Emiten Bir Kantongi Rp118 Miliar, Ini Rincian Penggunaan Dana

  • PT Lovina Beach Brewery (STRK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten asal Bali ini akan menggunakan dana segar hasil IPO salah satunya untuk untuk investasi dalam peralatan mesin canning dan tangki untuk produksi bir dan spirit.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Lovina Beach Brewery resmi melaksanakan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Oktober 2023. Perusahaan bir asal Bali ini menggunakan kode emiten STRK. 

Mengutip prospektus, STRK menawarkan maksimal 1,18 miliar saham baru atau 11,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga yang ditawarkan Rp100 per saham, perseroan berpotensi mendapatkan dana segar sebesar Rp118 miliar.

Berdasarkan data BEI pukul 09.00 WIB, saham STRK berhasil melesat 35 poin ke atas atau berada di harga Rp135 per saham. Artinya emiten bir asal ini langsung memantapkan status Auto Rejection Atas (ARA) 35% dari harga yang ditetapkan sebesar Rp100 per saham. 

STRK juga mengeluarkan 3,24 miliar Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp250. Waran Seri I ini dapat dijalankan setiap hari kerja mulai enam bulan setelah penerbitannya hingga satu hari kerja sebelum ulang tahun pertama pencatatan Waran Seri I, yaitu dari 10 April 2024 hingga 9 Oktober 2024.

Dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan sepenuhnya dialokasikan oleh perusahaan dan PT Lovina Industri Sukses. Rinciannya adalah, sekitar 40% dari dana tersebut akan digunakan sebagai modal kerja oleh perusahaan.

Selanjutnya, sebanyak 60%, akan diserahkan kepada PT Lovina Industri Sukses sebagai penyetoran modal. Dana tersebut akan difungsikan untuk kebutuhan modal kerja, seperti pembelian bahan baku untuk produksi dan pengemasan, biaya lembur, biaya perawatan gedung, biaya perawatan peralatan, dan berbagai keperluan lainnya.

Pada aksi korporasi ini, STRK memilih PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana penerbitan efek. Sedangkan PT Panca Global Sekuritas, PT KGI Sekuritas Indonesia, dan PT Waterfront Sekuritas Indonesia akan bertugas sebagai penjamin penerbitan efek.

Rencana Dana IPO

Direktur Utama Lovina Beach Brewery Bona Budhisurya  tindakan korporasi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya di masa depan, terutama dengan tujuan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

“Tujuan perseroan melakukan IPO juga guna untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas agar perseroan memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik,” ungkap Bona dalam keterangan resminya Selasa, 10 Oktober 2023. 

Bona menyatakan bahwa dana yang diperoleh dari proses IPO akan digunakan sesuai dengan rencana penggunaan dana yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan anak perusahaannya. Hal ini akan mendukung peningkatan produksi dan distribusi produk.

“Selain itu dengan diperolehnya dana hasil IPO, perseroan akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat,” bebernya.

Masih dari prospektus, sekitar 62,08% dari dana yang diperoleh melalui IPO untuk menyuntikkan modal ke anak perusahaannya, yaitu PT Lovina Industri Sukses. Rinciannya mencakup alokasi dana untuk program penelitian dan pengembangan dalam menciptakan kategori produk baru, serta untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia terkait produk baru, termasuk pengetahuan produk, proses produksi dan pengembangan, serta pelatihan untuk tim penjualan dan pemasaran. Proporsi dana yang digunakan adalah sebesar 18,11%.

Kemudian sekitar 42,26% dari dana akan dialokasikan untuk investasi dalam peralatan mesin canning dan tangki untuk produksi bir dan spirit. Ini mencakup mesin canning dengan kapasitas 3.000 hingga 3.500 kaleng per jam, 10 tangki fermentor berkapasitas 3.000 liter, satu tangki glycol berkapasitas 500 liter, delapan tangki brite beer berkapasitas 3.000 liter, dan tiga tangki brite beer berkapasitas 8.000 liter.

Sementara itu, sekitar 39,63% akan dialokasikan untuk biaya operasional dan modal kerja, seperti pembelian bahan baku untuk produksi dan pengemasan, biaya lembur, biaya perawatan bangunan, biaya perawatan peralatan, dan lain-lain.

Sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, termasuk biaya program pemasaran untuk meningkatkan kesadaran merek, termasuk biaya acara, merchandise, sponsor, dan media sosial, biaya distribusi, biaya pemeliharaan kendaraan, gaji karyawan, dan lain sebagainya.

Profil Lovina Beach Brewery

STRK adalah perusahaan yang menjadi salah satu pelopor dalam industri craft beer di Indonesia yang kegiatan usaha utamanya adalah melakukan distribusi minuman alkohol.  Melalui perusahaan anak, STRK juga memproduksi minuman alkohol mulai dari proses awal brewing, distilling hingga menjadi produk minuman alkohol yang siap untuk didistribusikan. 

Bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi minuman alkohol diimpor dari berbagai negara seperti Jerman, Belgia dan lain-lain. Perseroan berkomitmen untuk memproduksi produk minuman alkohol yang berkualitas internasional. Pada 2020 STRK mulai mendistribusikan minuman alkohol dengan cita rasa lokal.

STRK mulai melakukan kegiatan usahanya dalam mendistribusikan minuman beralkohol pada tahun 2010 di mana pada saat itu perseroan hanya mendistribusikan produk golongan A (produk minuman dengan kadar alkohol sebesar 0% hingga 5%). 

Kemudian pada tahun 2016 STRK mengembangkan kegiatan usahanya dengan mendistribusikan produk minuman alkohol golongan B (produk minuman dengan kadar alkohol sebesar 5,01% hingga 20,00%) dan golongan C (produk minuman dengan kadar alkohol sebesar 20,01% hingga 55,00%). 

Diketahui penjualan bersih STRK hingga 31 Maret 2023 berhasil mencapai Rp10,82 miliar. Nominal ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 183,45% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak Rp3,83 miliar. 

Sementara itu, sepanjang 2022 secara keseluruhan, STRK berhasil meraih penjualan bersih sebesar Rp30,93 miliar. Nominal ini mengalami lonjakan mencolok sebesar 205,55% jika dibandingkan dengan angka penjualan tahun 2021 yang sebesar Rp10,12 miliar.