Ilustrasi layanan PT Teknologi Karya Digital Nusa.
Korporasi

IPO Maret 2023, Cek Jeroan Teknologi Karya Digital Nusa (TRON)

  • Kepala Eksekutif Finansial TRON Rudy Budiman mengatakan bahwa perusahaan tetap bisa mencatatkan kinerja positif walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Teknologi Karya Digital Nusa (yang nantinya akan berkode saham TRON) memaparkan kinerja keuangan perseroan sebelum melaksanakan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) yang akan jatuh pada bulan Maret 2023.

Kepala Eksekutif Finansial TRON Rudy Budiman mengatakan bahwa perusahaan tetap bisa mencatatkan kinerja positif walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19.

Pada November 2022, TRON mencatat pendapatan sebesar Rp84 miliar, yang mana angkanya melonjak 216% dari Rp26 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian, laba bersih perseroan menurut catatan November 2022 pun mengalami lesatan hingga 197,8% menjadi Rp13,4 miliar dari Rp4,5 miliar pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, aset TRON pada periode yang sama tercatat sebesar Rp83,37 miliar dan ekuitasnya berada pada angka Rp60,18 miliar.

"Revenue kami meningkat sangat pesat meskipun pandemi COVID-19," ujar Rudy dalam Public Expose Penawaran Umum Saham Perdana Teknologi Karya Digital Nusa yang ditayangkan secara virtual, Rabu, 15 Februari 2023.

Berkaca kepada kinerja yang dinilai perseroan cukup apik, ditambah dengan aksi IPO yang dilakukan perseroan, TRON optimistis dengan target pendapatan Rp242,95 miliar dan laba bersih Rp53,18 miliar untuk tahun ini.

Kemudian pada 2024, perseroan menargetkan pendapatan Rp470,83 miliar dan laba bersih Rp104,32 miliar. Sementara pada tahun 2025, pendapatan ditargetkan menyentuh Rp595,46 miliar dengan laba bersih Rp132,9 miliar.

Selanjutnya, untuk tahun 2026, perseroan menargetkan pendapatan Rp804,48 miliar dan laba bersih Rp181,56 miliar, dan pada 2027, pendapatan ditargetkan mencapai Rp1 trilliun dengan laba bersih Rp231,66 miliar.

Direktur TRON Budiman Setiawan dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa perseroan yakin dengan target pendapatan tersebut karena pangsa pasar yang besar.

Menurut Budiman, pangsa pasar yang tergarap saat ini baru 5% sehingga rencana ekspansi perseroan pun diproyeksikan dapat mendongkrak kinerja keuangan TRON secara signifikan.

"Untuk ke depannya, revenue maupun net profit akan mengalami peningkatan luar biasa," kata Budiman.

Untuk diketahui, dalam aksi IPO ini, TRON melepaskan sebanyaknya-banyaknya 750 juta lembar saham yang setara dengan 25,42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Bernilai nominal Rp20 per lembar, harga saham TRON ditawarkan perdana pada kisaran harga Rp140 - Rp220 per lembar. Dengan begitu, perseroan berpotensi meraup dana Rp165 miliar melalui aksi korporasi tersebut.

PT Surya Fajar Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek, dan masa penawaran awalnya berlangsung pada 10-20 Februari 2023 sementara masa penawaran umum akan jatuh pada 28 Februari-3 Maret 2023. Pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 7 Maret 2023.

PT Teknologi Karya Digital Nusa didirikan pada tahun 2011 oleh para ahli transportasi dan difokuskan untuk bergerak di bidang solusi teknologi informasi berbasis telematika untuk layanan transportasi.

Adapun solusi yang ditawarkan oleh perusahaan ini yaitu transit management solution, IoT Smart Bus, Software as a Service (SaaS), solusi pembayaran transportasi, dan business process outsourcing.