<p>Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko (kedua dari kiri) dan Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro (kedua dari kanan) menunjukkan naskah akta Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) tahap I untuk pengalihan kepemilikan sebanyak 1.911 dari total 6.050 menara telekomunikasi Telkomsel ke Mitratel disaksikan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (tengah), Komisaris Utama Telkom Rhenald Kasali (paling kanan), dan Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah (paling kiri) di Jakarta, Selasa (20/10). / Dok. Telkom</p>
Korporasi

IPO November 2021, Mitratel Bidik Dana Hampir Rp20 Triliun

  • Kementerian BUMN mengungkapkan rencana penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel yang akan dilaksanakan pada pekan kedua November 2021.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan rencana penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel yang akan dilaksanakan pada pekan kedua November 2021.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa Telkom tengah Menyusun pembentukan harga (bookbuilding) IPO Mitratel kepada calon investor. Rencananya, perusahaan menara itu akan melepas sekitar 25% dari seluruh modal disetor dan ditempatkan pasca-IPO.

Adapun target pendanaan aksi korporasi tersebut sekitar US$1 miliar – US$1,4 miliar. Nilai tersebut setara dengan Rp14,25 triliun hingga Rp19,95 triliun dengan asumsi kurs Rp14.250 per dolar Amerika Serikat.

Melansir laporan Bloomberg, Mitratel telah menunjuk HSBC Holdings Plc, JPMorgan Chase & Co, dan Morgan Stanley sebagai penjamin emisi efek. Sedangkan, PT Mandiri Sekuritas, PT BRIDanareksa Sekuritas bertindak sebagai underwriter di dalam negeri.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menilai Mitratel mampu melakukan pencatatan saham perdana karena memiliki fundamental bisnis yang kuat. Saat ini, Mitratel memiliki sekitar 28.000 unit menara telekomunikasi.

"Dengan jaringan fiber optik menara-menara yang dimiliki Mitratel bukan sekadar radio. Ini merupakan kelebihan yang dimiliki Mitratel," ujarnya beberapa waktu lalu.

Dalam waktu dekat, Mitratel juga akan masuk ke dalam ekosistem bisnis 5G yang saat ini tengah berkembang pesat di pasar China dan dunia. Setelah itu, Mitratel akan mengepakkan sayap bisnisnya ke kawasan Asia dan Pasifik.

VP Investor Relations Telkom, Andi Setiawan mengungkapkan bahwa Mitratel telah merampungkan pembelian 6.050 menara Telkomsel pada 14 Oktober 2020. Kemudian, Mitratel kembali mengambilalih 4.000 menara telekomunikasi milik Telkomsel pada 31 Agustus 2021.

“Perjanjian Jual Beli Bersyarat pada 14 Oktober 2020 untuk rencana pembelian 6.050 menara telekomunikasi milik Telkomsel oleh Mitratel adalah transaksi yang sudah selesai dan berbeda dengan transaksi pengalihan dan pengambilalihan 4.000 menara milik Telkomsel oleh Mitratel,” ujarnya melalui keterbukaan informasi, Selasa, 21 September 2021.