<p>President Traveloka Group Operations Hendry Hendrawan (dua dari kiri) dengan Direktur Consumer &#038; Retail Transaction PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi (dua dri kanan) saat meluncurkan Traveloka Mandiri Card / Dok. Traveloka</p>

IPO Unicorn RI: Traveloka Sudah Pasti Dual Listing, Gojek- Tokopedia Masih Ancang-Ancang

  • Perusahaan rintisan (start up) biro perjalanan online terbesar di Asia Tenggara, PT Trinusa Travelindo alias Traveloka, berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di bursa saham Amerika Serikat pada tahun ini.

Dewi Aminatuz Zuhriyah

Dewi Aminatuz Zuhriyah

Author

JAKARTA – Perusahaan rintisan (start up) biro perjalanan online terbesar di Asia Tenggara, PT Trinusa Travelindo alias Traveloka, berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di bursa saham Amerika Serikat pada tahun ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis 18 Februari 2021, Chief Executive Officer Traveloka Ferry Unardi menuturkan rencananya IPO itu akan dilakukan melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus (Special Purpose Acquisition Company/SPAC). Alasannya SPAC sangat efisien.

 “Jika bisa dilakukan dengan cepat, kami dapat fokus pada eksekusi dan pengembangan perusahaan,” kata Ferry.

Tak hanya di Wall Street AS, Traveloka juga berencana akan go public di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adanya rencana ini, membuat Traveloka menambah daftar start up Indonesia yang melakukan listing di AS melalui SPAC. Sebelumnya, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) dan e-commerce Tokopedia juga merancang aksi serupa.

SPAC merupakan sebuah perusahaan yang didirikan secara khusus untuk menggalang dana melalui IPO dengan tujuan melakukan merger, akuisisi, atau pembelian saham perusahaan.

Merger dan Akuisisi
Traveloka mendirikan R&D Center di Bangalore India pada Januari 2019 / Dok. Traveloka

Traveloka diketahui telah menyewa JPMorgan Chase & Co. untuk IPO di AS. Aksi ini sekaligus untuk memanfaatkan booming saham teknologi di pasar IPO Negeri Paman Sam. Ferry mengatakan perseroan akan menjajaki opsi merger atau akuisisi setelah IPO selesai.

Menurut CB Insights, investor Traveloka yakni Expedia Group Inc., Rocket Internet SE, sovereign wealth fund Singapura GIC Pte, dan JD.com telah membantu meningkatkan valuasi start up tersebut senilai US$3 miliar setara Rp42 triliun pada 2017.

Sejak didirikan pada 2012, Traveloka telah berekspansi ke seluruh Asia Tenggara sehingga memudahkan konsumen untuk memesan tiket pesawat dan hotel di berbagai negara. Seperti para pesaingnya, perusahaan ini juga menawarkan beragam layanan termasuk gaya hidup dan bahkan layanan keuangan.

Adanya dampak pandemi yang melanda industri perjalanan di seluruh dunia, Traveloka dikatakan hampir mengumpulkan dana pada Juli lalu dengan valuasi yang lebih rendah dari sebelumnya. Termasuk melakukan efisiensi di dalamnya.

“Tahun lalu cukup sulit, sehingga kami harus menilai organisasi kami, bisnis, kami harus membuat keputusan yang sangat sulit,” kata Ferry.

Adapun, Ferry menambahkan, Traveloka berencana untuk berinvestasi lebih banyak pada produk baru travel-now-pay-later untuk menarik lebih banyak wisatawan. Hal ini menyusul aturan pembatasan yang lebih longgar sehingga bisnis perjalanan diperkirakan kembali meningkat. (SKO)

.