Ipsos: Konsumen Indonesia Minat Beli Sepeda Motor & Suka Belanja Online
JAKARTA – Perusahaan market research global, Ipsos, merilis survei perilaku dan opini konsumen terhadap kendaraan dan e-commerce selama pandemi Covid-19. Mengutip Antara, Ipsos menyebutkan bahwa survei itu diadakan secara daring pada 18-22 September 2020, melibatkan 500 responden berusia 18 tahun ke atas. Responden berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Dari hasil survei […]
Industri
JAKARTA – Perusahaan market research global, Ipsos, merilis survei perilaku dan opini konsumen terhadap kendaraan dan e-commerce selama pandemi Covid-19.
Mengutip Antara, Ipsos menyebutkan bahwa survei itu diadakan secara daring pada 18-22 September 2020, melibatkan 500 responden berusia 18 tahun ke atas. Responden berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dari hasil survei pada industri otomotif sepeda motor, sebanyak 47% masyarakat Indonesia menunjukkan minat beli kendaraan roda dua (peringkat 3-5 dari skala 5 minat beli).
Sepeda motor yang paling banyak diminati adalah Honda (81%) dan Yamaha (39%). Perilaku itu disebabkan kekhawatiran masyarakat dalam menggunakan kendaraan umum selama PSBB transisi.
Namun, hal itu berbeda pada jenis investasi dalam jumlah besar, seperti rumah maupun mobil. Mayoritas responden (62%) mengaku tidak yakin untuk membeli.
Indonesia (69%), Singapura (69%), dan Filipina (68%) merupakan negara yang paling berhati-hati melakukan pembelian dalam jumlah besar. Minat sebaliknya terjadi pada masyarakat Vietnam (51%) dan Thailand (52%).
Pembayaran non-Tunai
Menurut survei Ipsos, ada peningkatan penggunaan layanan digital, e-commerce, dan pembayaran non-tunai (cashless payment) oleh konsumen di Asia Tenggara.
Lebih dari 43% responden Asia Tenggara membeli lebih banyak barang secara daring, 42% lebih masyarakat menggunakan pembayanan non-tunai, dan 29% lebih masyarakat melakukan streaming lebih sering.
Di antara negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia (51%) dan Singapura (51%) mengalami peningkatan terbesar porsi masyarakat yang terlibat dalam aktivitas e-commerce.
Shopee (73%) dan Tokopedia (68%) adalah dua e-commerce paling banyak digunakan masyarakat Indonesia untuk berbelanja daring selama pandemi dan akan terus digunakan walaupun pandemi sudah berakhir. Peringkat empat diduduki Lazada (42%) dan posisi kelima ditempati Bukalapak (34%).
Sebanyak 44% masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan pembayaran non-tunai/cashless payment. OVO (71%) dan Gopay (67%) masih menjadi primadona pembayaran non-tunai yang sering digunakan masyarakat Indonesia dalam bertransaksi daring.
Pembayaran non-tunai lainnya yang juga cukup banyak digemari masyarakat Indonesia ialah Dana (48%), ShopeePay (44%), dan Link Aja (22%).
Dalam survei ini juga diketahui bahwa 30% masyarakat Indonesia saat ini lebih banyak melakukan aktivitas streaming, seperti Netflix, dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.