Iran Akui Kirim Drone ke Rusia, 90 Tank T-72B Ceko Menuju Ukraina
- Setelah sebelumnya selalu membantah, Iran akhirnya kini mengakui bahwa mereka telah menjual drone ke Rusia.
Dunia
TEHERAN-Setelah sebelumnya selalu membantah, Iran akhirnya kini mengakui bahwa mereka telah menjual drone ke Rusia. Namun Teheran mengatakan drone telah dikirim beberapa bulan sebelum Rusia melakukan invasinya ke Ukraina.
Konfirmasi tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian saat berbicara kepada Wartawan Sabtu 5 November 2022. Dia mengatakan klaim barat bahwa Iran akan mengirimkan rudal adalah salah. Sementara soal drone sebagian benar.
Dia menambahkan pihaknya memberikan drone dengan jumlah terbatas ke Rusia beberapa bulan sebelum perang di Ukraina.
- Zurich Dekatkan Anak Muda ke Asuransi Lewat Kolaborasi Bersama Inspigo
- Laba RS Hermina (HEAL) Ambrol 68 Persen jadi Rp245,52 Miliar
- Cukai Rokok Naik, Ketua Kadin Minta Insentif untuk Industri Padat Karya
Para pejabat Iran dalam banyak kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa Teheran memiliki kerja sama pertahanan dengan Rusia. Tetapi mereka ngotot tidak memasok senjata ke Kremlin untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Rusia selama ini juga berkilah telah menggunakan drone dari Iran atau senjata dari negara lain. Juru bicara Kremlin Dimitry Perskov berulang kali mengatakan semua senjata yang digunakan dalam operasinya di Ukraina adalah buatan dalam negeri.
Bahkan saat awal-awal isu pembelian drone dari Iran muncul, Peskov mengatakan Rusia sanggup memenuhi kebutuhannya sendiri untuk perang. Moskow juga memperingatkan PBB agar tidak menyelidiki penggunaan drone di Ukraina.
PBB memang berhak melakukan penyelidikan atas masalah tersebut karena penjualan drone tempur Iran ke Rusia bisa melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 yang mendasari kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia. Kesepakatan tersebut salah satunya berisi tentang pengurangan sanksi terhadap sejumlah sektor dengan imbalan Iran mengerem program nuklir mereka.
Amirabdollahian menegaskan bahwa Iran belum menjadi pendukung salah satu pihak dalam perang dan siap untuk berbicara dengan Ukraina. Pihaknya menekankan kepada pejabat Ukraina bahwa jika ada bukti tentang penggunaan drone Iran dalam perang Ukraina oleh Rusia, mereka harus menunjukkannya kepada mereka.
“Kami masih mengharapkan Ukraina untuk memberikan bukti dalam beberapa hari mendatang,” kata Amirabdollahian dikutip Al Jazeera.
Menanggapi pernyataan tersebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh bahkan meski mengakui pejabat Iran berbohong. Menurutnya jumlah drone Iran yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina melebihi drone yang disebut Iran.
Penggunaan drone oleh Rusia terbukti cukup merepotkan Ukraina. Apa yang oleh Rusia dinamakan sebagai Geran 2 telah menjadi teror bagi sejumlah kota dengan menghantam berbagai fasilitas penting terutama energi. Geran-2 sendiri drone yang sangat mirip dengan Shahed 136.
Bantuan tank ke Ukraina
Sementara itu saat Amerika dan sekutunya terus menekan upaya Rusia mendapatkan senjata dari negara lain, mereka terus memasok Ukraina dengan senjata.
Ukraina akan menerima 90 tank tempur utama T-72B dari Republik Ceko. Dari jumlah itu 40 tank akan diperbaiki oleh Amerika. Sementar 50 lainnya oleh Belanda. Peningkatan tank-tank tersebut diperkirakan membuhkan biaya US$90 juta.
- Keren! Garuda Indonesia (GIAA) Dinobatkan Jadi Maskapai Paling On Time se-Asia Pasifik
- Punya Harta Ribuan Triliun, Ini Daftar Orang Terkaya 2022 Versi Forbes
- Uang Rupiah Rp20.000 Bergambar Dewa Ganesha Bikin Geger India, Ternyata Ini Sebabnya
Bantuan tersesebut merupakan bagian dari paket senjata terbaru senilai US$400 juta yang dimumumkan Amerika pada 4 November 2022.
Sejumlah tank-tank ini akan dilengkapi dengan paket optik, komunikasi, dan lapis baja yang ditingkatkan. Sebagian tank dijadwalkan tiba di Ukraina Desember mendatang, dan sisanya tahun depan.
Meskipun yang pertama didanai oleh Amerika, ini bukan tank T-72 pertama yang dikirim Ceko ke Ukraina. Amerika memilih tank ini karena Ukraina sudah terbiasa menggunakannya. Mengirim tank baru sangat mahal dan butuh waktu untuk melatih krunya.
Selain membayar untuk memperbarui tank, paket bantuan juga mencakup 1.100 drone bunuh diri Phoenix Ghost, 40 kapal sungai lapis baja, dana untuk memperbaiki 250 kendaraan lapis baja M1117 dan sejumlah rudal untuk sistem pertahanan udara HAWK. Sistem yang disediakan oleh Spanyol.
Tank dan kendaraan lapis baja terbukti masih sangat penting di medan Ukraina. Blog Orxy yang memantau secara visual kerusakan senjata melaporkan sejauh ini Ukraina telah kehilangan 341 tank. Dari jumlah itu 188 di antaranya hancur, 12 rusak, 14 ditinggalkan, dan 128 direbut musuh.
Sementara Rusia telah kehilangan 1.420 tank dengan 814 di antaranya hancur, 61 rusak, 53 ditinggalkan, dan 492 direbut Ukraina. Sekali lagi ini bukan angka yang sebenarnya dan kemungkinan jauh lebih tinggi. Tetapi angka yang muncul disertai dengan bukti baik gambar maupun video.