Iran Hujani Israel dengan 200 Rudal
- Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menegaskan serangan rudal terhadap Israel merupakan respons atas pembunuhan atas pembunuhan sejumlah pejabat senior Hizbullah, Hamas, dan Iran.
Dunia
JAKARTA-Iran meluncuran serangan rudal besar-besaran ke Israel. Sekitar 200 rudal dilaporkan digunakan Teheran dalam serangan tersebut. Dan banyak di antaranya menghantam target di darat.
Serangan dilakukan Rabu 2 Oktober 2024 dini hari. Sejumlah video menunjukkan bagaimana gerombolan rudal itu diluncurkan. Sementara video lain menunjukkan rudal tersebut menghujani Israel.
IDF sebenarnya memiliki cukup waktu untuk mengantisipasi serangan. Ini mengingat jarak Iran ke Israel yang sangat jauh. Mereka juga telah memperingatakan warga Israel untuk berlindung. Tetapi tampaknya sistem pertahanan udara Israel yang dikenal berlapis tetap kedodoran menghadapi serangan yang besar.
Israel menyebut tidak kurang dari 200 rudal dan drone digunakan dalam serangan tersebut. Amerika mengatakan pihaknya bersama Israel bekerjasama untuk melawan serangan tersebut. Mereka mengklaim bisa mencegat setidaknya 180 rudal.
- Premi Asuransi Jiwa Naik Tipis di Bawah 1 Persen, Asuransi Umum Melonjak Double Digit
- Karier Moncer, Dari Pelawak Eko Patrio Kini Jadi Sekretaris Jenderal PAN
- OJK Segera Bubarkan Jiwasraya setelah Turunnya Peraturan Pemerintah
"Kapal perusak Angkatan Laut Amerika bergabung dengan unit pertahanan udara Israel dalam menembakkan pencegat untuk menembak jatuh rudal yang masuk," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan di Gedung Putih. Sejumlah video juga menunjukkan bagaimana pencegatan terjadi pada ketinggian tinggi.
Sampai laporan ini kami buat belum diketahui sejauh mana kerusakan dan korban akibat serangan tersebut. Namun Tel Aviv mengklaim hanya ada kerusakan minimal di bagian tengah dan selatan Israel.
Sedangkan Pemerintah Yordania juga mengatakan terlibat dalam pencegatan rudal Iran yang masuk ke wilayah mereka. Sejumlah video menunjukkan puing drone yang ditembak jatuh di wilayah negara tersebut.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menegaskan serangan rudal terhadap Israel merupakan respons atas pembunuhan atas pembunuhan sejumlah pejabat senior Hizbullah, Hamas, dan Iran. Mereka termasuk kepala Hizbullah Hassan Nasrallah dan komandan Garda Revolusi Iran Abbas Nilforoushan minggu lalu. Selain itu pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran beberapa waktu lalu.
“Serangan ditujukan khusus ke tiga pangkalan militer di wilayah Tel Aviv. Serangan itu disertai dengan serangan siber berskala besar,” kata IRGC dalam pernyataannya. Mereka mengatakan serangan menggunakan sekitar 80 rudal. Termasuk rudal hipersonik Fatah yang untuk pertama kalinya digunakan. Garda Revolusi mengatakan 90 persen rudal ditembakkan mengenai sasarannya.
Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa perintah untuk meluncurkan rudal ke Israel dibuat oleh Pemimpin Tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei. Pejabat itu mengatakann Khamenei tetap berada di lokasi yang aman.
Salah satu target rudal Iran tampaknya adalah markas besar badan intelijen Mossad. Sebelumnya pada hari yang sama Hizbullah juga menargetkan instalasi tersebut. Mereka menggunakan setidaknya satu contoh rudal balistik Fadi 4 yang tampaknya juga untuk pertama kali digunakan. Rudal itu dikatakan telah menargetkan Pangkalan Glilot di dekat Tel Aviv. Ini merupakan rumah bagi markas besar Mossad dan Unit 8200 yang menyediakan intelijen sinyal.
Beberapa jam kemudian Iran mengatakan serangan telah selesai. Teheran juga memperingatkan Israel bahwa setiap tanggapan terhadap serangan tersebut akan dibalas dengan pembalasan Iran yang lebih parah. Namun Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berjanji akan memberikan balasan yang besar atas serangan rudal Iran. “Iran telah melakukan kesalahan besar,” kata Netanyahu.