iran serang israel.jpg
Makroekonomi

Iran - Israel Konflik, Ini Potensi Imbas ke Ekonomi Indonesia

  • Konflik ini menjadi sorotan pemerintah Indonesia selain karena membahayakan stabilitas keamanan global, juga berpotensi negatif terhadap inflasi dan perekonomian nasional.
Makroekonomi
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Konflik yang semakin memanas antara Iran dan Israel memunculkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap tingkat inflasi di Indonesia.

Konflik ini menjadi sorotan pemerintah Indonesia selain karena membahayakan stabilitas keamanan global, juga berpotensi negatif terhadap inflasi dan perekonomian nasional.

Dalam menghadapi situasi ini, pemerintah terus berupaya menciptakan kondisi yang kondusif serta menyiapkan langkah-langkah strategis untuk meminimalkan dampak buruk yang mungkin terjadi. 

Tidak hanya respons diplomatik terhadap konflik, tetapi juga upaya konkret untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan domestik.

Sejumlah faktor menjadi pendorong utama dari ancaman ini. Gangguan dalam arus barang dan pasokan dapat mengakibatkan kenaikan harga barang dan pangan di pasar domestik, sedangkan potensi "inflasi impor" menambah risiko dengan kenaikan harga dari luar negeri. 

“Yang perlu diperhatikan adalah dari sisi inflasi. Kita tahu saat konflik pecah, arus barang terganggu, suplai terganggu, maka biasanya harga-harga akan naik,” terang Ekonom Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teuku Riefky, dilansir Antara, Senin, 16 April 2024.

Tidak hanya itu, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) juga turut berkontribusi pada ancaman inflasi yang lebih tinggi.

Dampak dari meningkatnya tingkat inflasi di Indonesia menjadi perhatian serius bagi pemerintah. 

Untuk mengantisipasi dan meredam dampak negatif yang mungkin timbul, pemerintah telah merencanakan serangkaian langkah strategis. 

Salah satunya adalah menggelar rapat dengan duta besar negara sahabat untuk membahas respons yang tepat terhadap konflik yang sedang terjadi.

Melalui kerja sama dan diplomasi, diharapkan dapat ditemukan solusi yang efektif untuk meminimalkan dampak konflik regional terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan domestik.

Selain itu, untuk mengendalikan inflasi, pemerintah juga akan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter yang terukur. 

Langkah-langkah konkret diambil untuk menjaga stabilitas sistem keuangan nasional, termasuk pemantauan aktif terhadap perkembangan global dan regional guna mengambil tindakan yang sesuai dengan situasi yang berkembang.

Sebelumnya, ketegangan antara Iran dan Israel mencapai puncaknya setelah Iran menyerang Israel sebagai tanggapan terhadap serangan Israel terhadap kantor kedutaan besar Iran di Damaskus. 

Meskipun hingga saat ini Israel belum memberikan balasan langsung atas serangan tersebut, kemungkinan besar bahwa jika Israel memilih untuk membalas, hal itu dapat memicu eskalasi konflik yang lebih luas dan bahkan membawa dunia ke dalam krisis ekonomi dan keamanan yang serius.