Dunia

Iran Segera Terima Su-35, Bagaimana Jika Head to Head dengan F-35 Israel?

  • Iran diperkirakan akan menerima pengiriman sejumlah jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Kedatangan jet tempur ini bisa mengubah peta kekuatan di kawasan tersebut
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

TEHERAN- Iran diperkirakan akan menerima pengiriman sejumlah jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Kedatangan jet tempur ini bisa mengubah peta kekuatan di kawasan tersebut.

Berbicara kepada Tasnim Minggu 15 Januari 2023, anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran Shahriar Heidari mengatakan jet tempur Sukhoi Su-35 yang dipesan Iran dari Rusia akan tiba tahun Iran yang dimulai pada 21 Maret ini.

Anggota parlemen tersebut mencatat Iran juga telah memesan serangkaian peralatan militer lainnya dari Rusia, termasuk sistem pertahanan udara, sistem rudal dan helikopter, yang sebagian besar akan segera diterima.

Pernyataan ini akhirnya membenarkan sejumlah rumor yang beredar selama ini tentang Su-35 Iran. Sebelumnya beredar kabar negara tersebut akan 24 jet tempur generasi keempat plus tersebut sebagai bagian dari barter dengan drone bunuh diri Shahed. Drone tersebut saat ini telah menjai andalan Rusia dalam menyerang sejumlah kota di Ukraina.

Pengiriman juga akan menjawab kabar bahwa jet tempur yang diterima Iran adalah pesawat yang awalnya akan dikirim ke Mesir. Negara tersebut awalnya membeli 24 jet tempur itu tetapi akhirnya tidak bisa menerima. Sejumlah alasan berkembang dari alasan Rusia tidak bisa melengkapi Su-35 dengan radar AESA hingga adanyaa tekanan dari Amerika. Kabar itu sempat dibantah oleh Rusia.

Beberapa pesawat tempur superioritas udara dua mesin tersebut diperkirakan akan ditempatkan ditempatkan di Pangkalan Udara Taktis 8 Angkatan Udara Iran yang terletak di kota Isfahan Iran di pusat negara itu. Ini menjadikan mereka akan mendapat peran untuk melindungi kota-kota penting negara tersebut.

Kedatangan Su-35 akan menjadi pendorong terkuat untuk kekuatan udara Iran. Negara tersebut belum menerima jet tempur baru dalam beberapa tahun karena embargo keras internasional. Selama ini mereka masih mengandalkan pesawat-pesawat tua buatan Amerika seperti F-14 Tomcat , F-5 Tiger dan F-4 Phantom. Selain itu Iran juga menerbangkan pesawat tua buatan Soviet MiG-29 Fulcrum.

Iran sering mengatakan telah berhasil membangun jet tempur sendiri. Tetapi upaya tersebut sepertinya tidak membawa hasil yang memuaskan. Beberapa pesawat yang diklaim sebagai buatan mereka lebih merupakan pesawat lama yang diretrofit.

United Aircraft Corporation (UAC) yang membangun Su-35 mengatakan jet tempur ini menggabungkan kualitas pesawat tempur modern yakni kemampuan manuver super, alat bantu akuisisi aktif dan pasif yang unggul, kecepatan supersonik tinggi dan jangkauan jarak jauh. Pesawat juga memiliki kemampuan mengelola kelompok pertempuran.

Pesawat dilengkapi berbagai senjata, sistem peperangan elektronik multi-domain modern, deteksi radar yang rendah, dan kemampuan bertahan tempur yang tinggi.

Mengubah Peta

Kehadiran Su-35 Iran juga akan membuka peluang untuk pertemuan dengan F-35. Seperti diketahui Israel sejauh ini telah menerbangkan jet tempur generasi kelima buatan Amerika tersebut. Pesawat dikabarkan telah dimodifikasi untuk bisa melakukan serangan jarak jauh hingga ke jantung Iran.

Dua pesawat ini memiliki cara berbeda dalam bertarung. Seperti pendahulunya, Su-35 masih akan mengandalkan kemampuan maneuver untuk pertarungan udara ke udara. Ini memaksa mereka untuk terbang dalam jarak relative dekat dengan lawannya.

Sementara F-35 dengan kemampuan silumannya dirancang untuk mampu mendeteksi lawan terlebih dahulu dari jarak jauh. Jet kemudian menembakkan rudal bahkan ketika lawan belum mengetahui bahwa dirinya telah ditargetkan. Tetapi jika Su-35 bisa memaksa pertarungan jarak dekat, ini akan menjadi masalah besar bagi Ligtening II. Karena jet tempur ini memang dibangun tidak untuk peran tersebut. Berbeda dengan jet tempur siluman sebelumnya F-22 yang sejak awal didedikasikan untuk pertarungan jarak dekat.

Kedua pesawat ini juga telah sama-sama memiliki pengalaman tempur. Su-35 telah digunakan dalam misi Rusia di Suriah dan tentu saja perangnya di Ukraina. Sedangkan F-35 telah digunakan Israel untuk menyerang sejumlah target di Suriah.

Su-35 juga akan menjadikan Iran bisa mengkikis kesenjangan kekuatan udaranya dengan pesaing regional lainnya seperti Arab Saudi. Sejauh ini Arab Suadi belum diperkuat dengan jet tempur generasi kelima, tetapi mereka menerbangkan jet-jet tempur generasi keempat tercanggih seperti F-15 dan Eurofighter Typhoon