Photo by Mikhail Nilov: https://www.pexels.com/photo/a-couple-sitting-at-the-table-7735773/
Dunia

Ironi di Balik Ledakan Reality Show Romantis di Korea Selatan

  • Tahun ini, jumlah pasangan yang baru menikah telah turun 23% dalam lima tahun terakhir

Dunia

Rizky C. Septania

SEOUL- Reality show bertajuk romansa meledak di pasar Korea Selatan. Dalam acara tersebut dikatakan bahwa kencan dan hubungan tampak seperti segalanya. Nyatanya, meski acara romansa bersliweran, minat masyarakat setempat terhadap romansa tak lebih besar.

Menurut data yang dikutip dari Reuters Senin, 6 Maret 2023, acara reality show romansa asal korea melonjak 3 kali lipat. Tahun ini, setidaknya ada 20 acara bertajuk sama yang disiarkan melalui seluruh jaringan TV kabel dan platform streaming video di negara itu.

Dari acara yang ditayangkan, ada banyak acara perjodohan untuk para pemuda yang masih lajang. Namun di sisi lain, penerimaan terhadap hubungan non-tradisional alias tidak berputar di sekitar pernikahan dan memulai sebuah keluarga ikut meningkat.

Keengganan untuk menikah disebabkan lantaran adanya cobaan dan kesengsaraan yang terjadi kala kencan dan menjalin hubungan. Hal ini secara ironi juga diadaptasi di sebagian TV Korea Selatan dan memiliki daya tarik tersendiri.

Alhasil, popularitas pernikahan serta antusiasme menjadi orang tua telah menukik tajam di negeri Gingseng. Ditambah lagi, ketidaksetaraan gender dan tingginya biaya membesarkan anak menjadi penyebab lain dari enggannya pemuda Korea Selatan untuk memulai keluarga.

Ketidakpuasan Korea Selatan terhadap pernikahan dan memiliki anak digarisbawahi oleh statistik. Tahun ini, jumlah pasangan yang baru menikah telah turun 23% dalam lima tahun terakhir. Selain itu, negara tersebut disebut memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia.

Di sisi lain, reality show percintaan mungkin menjadi hal yang populer. Sayangnya, sejumlah besar orang Korea juga tampaknya juga siap untuk menghindari menjalin hubungan apapun.

Menurut sebuah survei terhadap sekitar 1.000 orang tahun lalu oleh Asosiasi Penduduk, Kesehatan dan Kesejahteraan Korea, sekitar dua pertiga orang lajang berusia antara 19 dan 34 tahun tidak menjalin hubungan.

Dari jumlah tersebut, 61% wanita dan 48% pria mengatakan mereka tidak memiliki keinginan untuk mencari pacar di masa depan.