gaza.jpg
Dunia

Israel Bersiap Kepung Total Gaza, Hamas Ancam Tayangkan Eksekusi Sandera

  • Perang Israel-Hamas yang kini telah memasuki hari keempat semakin sulit dikendalikan seiring dengan terus berlanjutnya serangan dari kedua belah pihak.

Dunia

Amirudin Zuhri

GAZA-Dengan semakin dekatnya serangan darat Israel ke Gaza, kedua belah pihak mengatakan mereka akan mengambil tindakan ekstrem ketika pertumpahan darah terus berlanjut.

Perang Israel-Hamas yang kini telah memasuki hari keempat semakin sulit dikendalikan seiring dengan terus berlanjutnya serangan dari kedua belah pihak. Israel sedang mempersiapkan apa yang mereka janjikan akan menjadi pengepungan total terhadap Gaza. Sementara itu Hamas mengatakan mereka akan menyiarkan secara langsung eksekusi sandera Israel jika serangan terhadap sasaran sipil terus berlanjut.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan  telah memerintahkan pengepungan total di Jalur Gaza. “Tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, semuanya ditutup,” katanya dikutip Times of Israel Senin 9 Oktober 2023. 

Ketika ditanya apakah tindakan tersebut dianggap “pantas”, Pentagon pada hari Senin menolak berkomentar. Dan meminta pertanyaan tersebut disampaikan kepada otoritas Israel. Sedangkan Human Rights Watch menyebut komentar tersebut sebagai seruan untuk melakukan kejahatan perang.

Pemblokiran total Gaza akan memutus pasokan penting bagi lebih dari dua juta penduduk Gaza. Mempersiapkan serangan darat skala besar ke wilayah kecil dan padat penduduk di Laut Mediterania ini, Israel telah mengerahkan pasukan dan peralatan serta memanggil 300.000 tentara cadangan.

Tetapi Israel juga akan menghadapi tantangan berat dalam setiap serangan darat besar-besaran ke Gaza. Ini karena  Hamas dilaporkan telah mempersiapkan jaringan terowongan dan pertahanan lainnya untuk mengantisipasi serangan darat Israel. Belum termasuk keberadaan jutaan warga sipil  di wilayah padat penduduk yang kini menjadi medan perang.

Sementara itu, ketika kedua belah pihak terus saling membombardir. Hamas mengatakan mereka akan mengeksekusi satu sandera warga sipil Israel setiap kali sebuah rumah di Gaza diserang tanpa peringatan.  Menurut Kementerian Kesehatan Palestina serangan Israel telah membuat  sedikitnya 560 orang meninggal dunia termasuk puluhan anak-anak. Dan  menyebabkan 2.900 orang terluka.

Ancaman Hamas untuk menyiarkan eksekusi  merupakan reaksi terhadap serangan udara Israel yang sedang berlangsung. Juru bicara angkatan bersenjata Israel Daniel Hagari  mengatakan hanya dalam tiga jam terakhir, sekitar 130 sasaran diserang menggunakan puluhan pesawat. Fokus penyerangan adalah  Beit Hanon, Sajaya, Al Furkan dan Rimal. Rimal diyakini berfungsi sebagai pusat organisasi  Hamas di Jalur Gaza. Tempat banyak serangan terhadap Israel dilancarkan. Israel juga mengatakan pihaknya sedang membersihkan sisa-sisa Hamas di wilayah Israel.

Israel mengatakan serangan Hamas telah membuat lebih dari 700 orang meninggal dunia. Selain itu melukai 2.300 lainnya. Jumlah korban terbesar yang pernah menimpa warga sipil Israel. Jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah seiring berjalannya waktu, mungkin secara signifikan.

Hamas, di bagian lain terus melanjutkan apa yang disebutnya Operasi Banjir Al-Aqsa dengan serangan roket. Hamas mengatakan pihaknya melancarkan serangan besar-besaran di kota pesisir Israel Ashkelon. Sebuah kota yang berjarak sekitar tujuh mil sebelah utara perbatasan Gaza.  Serangan roket  juga ditujukan di dekat Yerusalem serta di wilayah lain di Israel.

Perang Bisa Meluas

Kekhawatiran perang akan meluas juga semakin besar. Ini setelah artileri dan helikopter Israel menyerang sasaran di Lebanon. Meskipun belum jelas siapa yang terlibat dalam serangan tersebut, setiap pertempuran di sepanjang perbatasan Lebanon menimbulkan kekhawatiran besar tentang potensi keterlibatan Hizbullah.

Hizbullah Lebanon mendapat dukungan kuat dari Iran. Mereka memiliki  pasukan darat yang besar, dan persenjataan besar berupa rudal, roket jarak jauh, dan drone bunuh diri. Senjata-senjata ini dapat menyerang seluruh Israel. Ini akan menjadikan pertahanan udara Tel Aviv yang sudah kewalahan akan semakin tertekan. 

Perang dengan Hizbulah berarti Israel akan membuka dua front pertempuran yakni di utara dan selatan.   Hizbullah juga beroperasi di Suriah. Dan  hubungannya yang mendalam dengan  Iran akan secara drastis meningkatkan kemungkinan konflik meluas ke luar Israel dan Lebanon selatan.

Israel mengatakan setidaknya ada dua mortir yang diluncurkan ke Israel utara dari Lebanon. Satu jatuh di wilayah Lebanon dan tidak ada korban luka yang dilaporkan. Ada juga laporan media mengenai tembakan artileri Israel ke Lebanon selatan. Dan  Israel menghancurkan titik observasi Hizbullah di perbatasan Lebanon.

Sebelumnya Hizbullah mengatakan mereka tidak akan berperang dengan Israel dan secara efektif terlibat dalam konflik. Kecuali pasukan Israel memasuki Gaza secara paksa. Sementara seperti disampaikan sebelumnya operasi semacam ini benar-benar sedang dipersiapkan oleh Israel. 

Hal lain yang oleh  Hizbullah disebut akan mendorong mereka masuk perang adalah ketika Israel menyerang Lebanon. Juga ketika Amerika memutuskan untuk bergabung, maka mereka juga akan terjun ke pertempuran. Hal terakhir disampaikan sebagia  respons terhadap langkah Amerika mengirim kelompok tempur kapal indukUSS Gerald R. Ford ke Mediterania Timur. Selain itu  menambah skuadron F-35, F-15, F-16, dan A- 10 ke wilayah tersebut.

Kekhawatiran tidak hanya berhenti dengan perang di Lebanon. Jika ini terjadi maka berpotensi  meluas menjadi konflik yang lebih besar. Hal ini terutama disebabkan oleh Iran. Hizbullah juga sangat aktif di Suriah yang bisa menyebabkan konflik meluas ke negara yang dilanda perang tersebut.