Israel Gempur Rafah, Hamas Tinggalkan Meja Perundingan
- Israel berencana untuk memperluas operasi militer di Rafah, yang dipandang oleh Hamas sebagai tindakan yang dapat mengganggu upaya perundingan.
Dunia
GAZA - Di tengah eskalasi konflik yang berkecamuk di wilayah Gaza selatan, Hamas mengancam akan menunda perundingan tidak langsung dengan Israel setelah Israel memberikan perintah kepada warga Palestina untuk mengosongkan wilayah timur Rafah.
Dilansir dari Xinhua, Israel berencana untuk memperluas operasi militer di Rafah, yang dipandang oleh Hamas sebagai tindakan yang dapat mengganggu upaya perundingan.
Israel telah memerintahkan warga untuk mengungsi dari Rafah timur dengan alasan keamanan. Disisi lain berbagai organisasi Internasional terus berusaha merencanakan distribusi bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut.
Israel mengklaim Tujuan utama mereka dalam konflik ini adalah untuk "membongkar semua teroris dan mengembalikan semua orang yang diculik,".
Bukannya meredam situasi kengototan Israel ini justru memperluas eskalasi perang yang sudah panas, hal ini menandakan intensitas dan seriusnya konflik yang sedang berlangsung.
Rafah, dianggap sebagai benteng terakhir Hamas di Gaza, kini menjadi pusat ketegangan antara kedua pihak yang bertikai.
- Adu Budaya Kerja Google Vs Meta, Mana Juaranya?
- Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Sandi aga Uno Pede Jumlah Wisman Capai Target 14,3 Juta Orang
- Pemerintah Keluarkan Harga Patokan Ekspor Produk Pertambangan Periode Mei 2024
Perang besar-besaran antara Israel dan Hamas di Gaza telah dimulai sejak 7 Oktober 2023, menciptakan ketegangan yang semakin memanas di kawasan tersebut.
Ancaman dari Hamas untuk menunda perundingan merupakan respons terhadap langkah-langkah militer Israel yang dianggap mengancam kesepakatan damai.
Dengan adanya perubahan dinamis dalam strategi militer dan perkembangan konflik, kehidupan warga sipil di Gaza selatan terus terancam.
Upaya untuk mengakhiri pertempuran dan mengembalikan stabilitas sangatlah penting.
Komunitas internasional perlu terus memantau situasi ini dan bekerja sama dalam upaya mencari penyelesaian yang dapat membawa perdamaian kembali ke Rafah dan wilayah sekitarnya.
- Adu Budaya Kerja Google Vs Meta, Mana Juaranya?
- Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Sandi aga Uno Pede Jumlah Wisman Capai Target 14,3 Juta Orang
- Pemerintah Keluarkan Harga Patokan Ekspor Produk Pertambangan Periode Mei 2024
Invasi Rafah
Tentara Israel dilaporkan melancarkan serangan udara pada hari Senin di wilayah Rafah timur di Jalur Gaza selatan, demikian disampaikan oleh sumber keamanan Palestina dan beberapa saksi mata.
Serangan udara tersebut terfokus di sekitar Bandara Gaza dan di pinggiran lingkungan Al-Salam, yang terletak di sebelah timur Rafah.
Sumber dan saksi mata melaporkan bahwa akibat serangan udara Israel, terjadi ledakan besar yang menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan di sekitarnya.
Meskipun demikian, belum ada laporan resmi mengenai korban cedera akibat serangan ini.
Situasi ini menunjukkan eskalasi konflik yang terus berlanjut di wilayah tersebut, dengan dampak yang merugikan bagi warga sipil dan infrastruktur setempat.
Dengan kerentanan dan kompleksitas situasi di Jalur Gaza selatan, langkah-langkah kemanusiaan segera diperlukan untuk melindungi keselamatan penduduk sipil dan mengurangi dampak buruk konflik yang sedang berlangsung.