Seorang Petugas Pemadam Kebakaran Palestina Bekerja untuk Memadamkan Api di Lokasi Serangan Israel di Sebuah Bangunan Tempat Tinggal (Reuters/Mohammed Salem)
Dunia

Israel Targetkan Terowongan Hamas Usai Kepung Gaza

  • Pasukan darat Israel di Jalur Gaza hendak menemukan dan melumpuhkan jaringan terowongan besar militan Hamas di bawah daerah itu. Ini menjadi fase berikutnya dalam serangan Israel yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Pasukan darat Israel di Jalur Gaza hendak menemukan dan melumpuhkan jaringan terowongan besar militan Hamas di bawah daerah itu. Ini menjadi fase berikutnya dalam serangan Israel yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.

Sejak para penembak Hamas menewaskan 1.400 orang dan menawan sekitar 240 orang pada serangan bersenjata lintas perbatasan pada 7 Oktober, Israel telah melakukan serangan udara terhadap Gaza dan menggunakan pasukan darat untuk membagi wilayah pantai tersebut menjadi dua bagian.

Kota Gaza, kota terbesar di wilayah itu dan benteng utama Hamas dikepung. Israel mengatakan pasukannya telah maju ke jantung kota. Sementara, Hamas mengatakan para pejuangnya telah menimbulkan kerugian besar pada pasukan penyerang Israel.

Kepala juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan korps teknik tempur Israel menggunakan alat peledak untuk menghancurkan jaringan terowongan yang dibangun oleh Hamas yang membentang ratusan kilometer di bawah Gaza.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Israel memiliki satu target, teroris Hamas di Gaza, infrastruktur mereka, komandan mereka, bunker, dan ruang komunikasi.

“Tank-tank Israel menghadapi perlawanan keras dari pejuang Hamas yang menggunakan jaringan terowongan untuk melancarkan penyergapan,” kata dua sumber dengan Hamas dan kelompok militan terpisah Jihad Islam.

Israel telah menyuarakan kekhawatiran bahwa operasi militer dapat semakin membahayakan sandera, yang diyakini ditahan di terowongan. Israel mengatakan tidak akan menyetujui gencatan senjata sampai para sandera dibebaskan. Hamas mengatakan tidak akan berhenti berperang saat Gaza diserang.

“Saya menantang (Israel) jika sampai saat ini mampu mencatat pencapaian militer apa pun di lapangan selain membunuh warga sipil,” kata pejabat senior Hamas Ghazi Hamad kepada televisi Al Jazeera.

“Gaza tidak bisa dipatahkan dan akan tetap menjadi duri di tenggorokan Amerika dan Zionis,” kata Hamad, dilansir dari Reuters, Rabu, 8 November 2023.

Sementara operasi militer Israel difokuskan di bagian utara Gaza, bagian selatan juga diserang. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 23 orang tewas dalam dua serangan udara Israel pada hari Selasa di kota-kota selatan Khan Younis dan Rafah.

Sejak 7 Oktober, Pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak, menurut penghitungan pejabat kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Washington telah mendukung posisi Israel bahwa gencatan senjata akan membantu Hamas secara militer. Tetapi, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Selasa, 7 November 2023, dia telah mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghentikan pertempuran.

Di Khan Younis Gaza, tim penyelamat menggunakan tangan kosong mereka untuk mencoba membebaskan seorang gadis yang terkubur hingga pinggangnya di puing-puing setelah serangan terhadap sebuah rumah yang menurut pejabat kesehatan menewaskan 11 orang.

“Ini adalah keberanian yang disebut Israel, mereka menunjukkan kekuatan mereka terhadap warga sipil, bayi di dalam, anak-anak di dalam, dan orang tua,” kata Ahmed Ayesh, yang diselamatkan dari puing-puing rumah.

Rencana Jangka Panjang

Sayap bersenjata Hamas mengatakan pada Selasa malam, mereka menembakkan rudal ke Tel Aviv. Sirene roket terdengar di kota Israel dan kota-kota lain di Israel tengah.

Warga Israel di Tel Aviv menandai satu bulan sejak serangan Hamas dengan menyalakan lilin di sekitar foto-foto para sandera di Alun-Alun Habima. Beberapa orang menangis, beberapa bernyanyi atau bermain.

“Saya datang untuk melihat wajah para sandera, untuk merasakan bagian darinya. Saya ingin berada di sisi keluarga yang orang-orang tercintanya” di Gaza, kata Valery Nesterov, 24 tahun, seorang penata rias.

Israel sejauh ini tidak jelas tentang rencana jangka panjangnya jika mencapai tujuan yang dinyatakan untuk menaklukkan Hamas. Dalam beberapa komentar langsung pertama tentang masalah ini, Netanyahu mengatakan Israel akan berusaha untuk memiliki tanggung jawab keamanan atas Gaza untuk waktu yang tidak terbatas setelah perang.

Namun para pejabat mengatakan Israel tidak tertarik untuk mengatur daerah itu. Gallant, menteri pertahanan Israel, mengatakan setelah perang selesai, baik Israel maupun Hamas tidak akan menguasai Gaza.

Semakin Buruk dari Hari Ke Hari

Kondisi kehidupan Gaza yang sudah mengerikan semakin memburuk setelah satu bulan pemboman tanpa henti. Hampir dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi secara internal, menurut angka PBB, dengan ribuan mencari perlindungan di rumah sakit termasuk di tempat penampungan kanvas darurat di tempat parkir mobil mereka.

Di rumah sakit Al Shifa Kota Gaza, Um Haitham Hejela, seorang wanita yang berlindung dengan anak-anak kecil di tenda improvisasi yang terbuat dari kain, mengatakan mereka meninggalkan rumah mereka karena serangan udara.

“Situasinya semakin buruk dari hari ke hari,” katanya. “Tidak ada makanan, tidak ada air. Ketika anak saya pergi untuk mengambil air, dia mengantri selama tiga atau empat jam. Mereka meyerang toko roti, kami tidak punya roti.”

Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan 122.000 pengungsi Gaza berlindung di rumah sakit, gereja, dan bangunan umum lainnya di seluruh jalur Gaza, dengan 827.000 lainnya di sekolah-sekolah.

Militer Israel menuduh Hamas menyembunyikan pintu masuk terowongan dan pusat-pusat operasional di dalam rumah sakit Al Shifa, yang dibantah oleh kelompok tersebut.

Organisasi internasional dan negara-negara Barat telah berusaha keras untuk mendapatkan bantuan ke jalur gaza dan mengeluarkan warga negara asing.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan sebuah konvoi kemanusiaan diserang di Kota Gaza pada Selasa.

Setelah pengalihan rute, konvoi mengirimkan pasokan medis ke rumah sakit Al Shifa. Menyebut insiden itu sangat meresahkan, organisasi itu mengatakan dua truk rusak dan seorang pengemudi terluka ringan. Itu tidak mengidentifikasi sumber penembakan.