Isu Sepakat Merger dengan Grab Kian Kencang, Ini Jawaban Resmi Gojek
Menurut sumber anonim yang mengetahui hal tersebut mengatakan, Grab telah menawarkan Gojek saham sebesar 30% pada entitas baru tersebut.
JAKARTA – Wacana penggabungan (merger) dua raksasa teknologi Asia Tenggara, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) dan Grab kembali mencuat.
Kabar ‘perkawinan’ kedua pihak ini pun disebut-sebut segera terwujud berhasil mempersempit perbedaan pandangan yang selama ini terjadi.
Dalam laporan DealStreetAsia, dikutip pada Kamis 3 Desember 2020, menyatakan keduanya hanya perlu menyelesaikan beberapa kesepakatan sebelum proses penggabungan perusahaan.
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Nvidia Tanam Uang Rp1,4 Triliun Demi Bangun Superkomputer
- Facebook Lakukan Pengujian, Oculus VR Bakal Tak Lagi Bebas Iklan
Menurut sumber anonim yang mengetahui hal tersebut mengatakan, Grab telah menawarkan Gojek saham sebesar 30% pada entitas baru yang akan didirikan setelah merger. Namun, manajemen Gojek dan para pemegang sahamnya meminta porsi lebih besar dengan alasan tingginya penetrasi Gojek di Indonesia, yang merupakan pasar terbesar di ASEAN.
Pada negosiasi yang berlangsung secara privat itu menghasilkan beberapa kesepakatan. Di antaranya menjadikan pendiri Grab, Anthony Tan sebagai CEO perusahaan gabungan tersebut.
Sementara, para eksekutif Gojek akan memimpin operasional dari entitas baru itu, dan khusus untuk wilayah Indonesia, akan tetap menggunakan merek Gojek.
“Kedua merek dapat dijalankan secara terpisah untuk jangka waktu yang lama,” kata sumber yang ingin identitasnya dirahasiakan itu.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Saat dikonfirmasi, Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita menolak untuk berkomentar terkait rumor yang beredar di pasar. Baginya, saat ini fundamental bisnis Gojek semakin kuat termasuk di masa pandemi.
Ia menyatakan, beberapa layanan Gojek bahkan telah mencatatkan kontribusi margin positif. “Kami terus memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna dan mitra kami di seluruh tempat kami beroperasi,” ujarnya kepada TrenAsia.com, Kamis 3 Desember 2020. (SKO)