<p>Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Pulau Penyelesaian Pengembangan Proyek Bandara Zainuddin Abdul Madjid dipercepat sebagai sarana pendukung dalam mensukseskan Program 5 Destinasi Pariwisata Prioritas
/ Dok. Kemenparekraf</p>
Korporasi

ITDC Gandeng Hutama Karya-Adhi Karya Garap KEK Mandalika

  • Kontrak yang ditandatangani adalah Kontrak Paket II Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP) untuk pembangunan infrastruktur dasar di area timur The Mandalika.

Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

BALI – Perusahaan pelat merah pengembang kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) (Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC) melakukan penandatanganan kontrak bersama joint operation PT Hutama Karya (Persero)-PT Adhi Karya (Persero).

Kontrak yang ditandatangani adalah Kontrak Paket II Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP) untuk pembangunan infrastruktur dasar di area timur The Mandalika.

“Kami berkomitmen menjalankan amanat Bapak Presiden agar mengembangkan The Mandalika menjadi destinasi pariwisata unggulan baru di Indonesia yang disampaikan saat peresmian KEK Mandalika pada 2017,” ujar Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 8 Maret 2021.

Kontrak Paket II meliputi pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan, dan konstruksi Masjid Area Timur. Lalu, pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya serta memiliki durasi pekerjaan sampai 730 hari kalender.

Abdulbar menyebut setidaknya sudah hampir 200 hektare sedang berproses untuk dikerjasamakan dalam berbagai bentuk properti, seperti hotel bintang 4 dan 5, area komersial, hingga SPBU. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pengembangan The Mandalika juga diperkirakan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan.

Selain itu, kawasan The Mandalika juga diproyeksikan akan mampu menaikkan tingkat produk domestik regional bruto (PDRB) sektor pariwisata NTB. Diperkirakan pada tahun 2045 dengan adanya pengembangan The Mandalika bisa diperoleh PDRB sekitar Rp18,8 triliun, sedangkan tanpa pembangunan Mandalika hanya sekitar Rp11,4 triliun.

Kontrak paket ini merupakan bagian dari kontrak paket MUTIP yang terdiri dari paket I dan paket II, dengan total nilai mencapai Rp1,7 triliun. Program MUTIP dibiayai secara penuh oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Sebelumnya, ITDC juga telah menandatangani kontrak paket I dengan PT PP (Persero) Tbk. Dalam pengerjaan proyek tersebut, PT PP dipercaya sebagai pemimpin konsorsium yang terdiri dari PT PP, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Bunga Raya Lestari dengan ITDC sebagai pemilik proyek.

Proyek paket I memiliki ruang lingkup pekerjaan, antara lain pekerjaan pembangunan jalan, tempat penyebrangan, area parkir, penerangan jalan, river training, tempat evakuasi sementara, laguna barat, fasilitas inti amenitas, gerbang dan pos satpam, jaringan pipa, pemadam kebakaran, tempat limbah, tangki air tanah, dan sebagainya.

ITDC telah memulai percepatan pembangunan The Mandalika sejak 2016. Saat ini, telah terbangun infrastruktur jalan utama kawasan sepanjang 4 km beserta fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti Masjid Nurul Bilad dan Kuta Beach Park. Pendanaan ini berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 sebesar Rp 50 miliar.