<p>Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. / Twitter @bkpm</p>
Industri

Izin Investasi Kian Mudah, Bahlil Optimistis Investasi Indonesia Moncer

  • Pemerintah Indonesia menjanjikan pengurusan izin yang cepat dan mudah bagi calon investor. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut, izin investasi bisa keluar segera setelah dana investasi diterima pemerintah Indonesia.

Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Pemerintah Indonesia menjanjikan pengurusan izin yang cepat dan mudah bagi calon investor. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut, izin investasi bisa keluar segera setelah dana investasi diterima pemerintah Indonesia.

Tidak hanya dana, Bahlil juga menyebut bakal mempermudah adanya arus investasi teknologi di Indonesia.

“Investor silahkan bawa teknologi dan modal. Untuk izin dan lokasi investasi akan negara urus,” kata Bahlul dalam Indonesia Investment Forum yang dilansir Jumat, 28 Mei 2021.

Bahlil menyebut perekonomian Indonesia punya stabilitas tinggi dibandingkan negara-negara lain di Asia. Hal itu tampak dari kontraksi Indonesia yang hanya 2,19% pada tahun lalu.

Stabilitas perekonomian itu disokong oleh aspek perizinan yang terus digeber pemerintah. Melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), Bahlil menjamin kemudahan investasi di Indonesia.

Setali tiga uang, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman  dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia merupakan negara kredibel dan punya prospek cerah dalam investasi.

Berbekal sejumlah konsensus peringkat utang, Luhut mengatakan kondisi perekonomian Indonesia tidak terlalu terguncangs meski ada pandemi COVID-19. Adapun laporan yang dicatut Luhut antara lain Fitch Ratings, S&P, hingga Moody’s yang melaporkan peringkat utang Indonesia stabil pada 2021.

“Seluruh negara di luar itu melihat Indonesia sebagai negara kredibel untuk investasi,” ujar Luhut dalam kesempatan yang sama.

Luhut optimistis Indonesia bisa memperbaiki arus investasi asing yang masuk mulai tahun ini. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), arus Penanaman Modal Asing (PMA) Indonesia pada 2020 terkontraksi 2,4% year on year (yoy).

PMA Indonesia sepanjang tahun lalu turun tipis dari Rp423,1 triliun pada 2019 menjadi Rp412,8 triliun pada 2020. Kendati kontraksi, Luhut menilai kondisi Indonesia masih lebih baik ketimbang negara-negara lain di Asia.

Mulai Ekspansi

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut momentum pemulihan ekonomi ini jadi saat yang tepat bagi asing untuk berinvestasi. Pasalnya, kondisi ekspansi yang diperkirakan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan bakal semakin menambah keuntungan investasi.

Selain itu, stimulus moneter dan fiskal yang diterapkan di Indonesia pada masa pemulihan ekonomi nasional membuat kondisi investasi Indonesia cenderung lebih stabil. Bos BI pun yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa mencapai maksimal 5,1% yoy.

“Indonesia berhasil memperlihatkan daya tahan (resilience) setelah pandemi covid-19 dan pertumbuhan ekonomi dalam tren pemulihan. Lalu, makroekonomi stabil, inflasi rendah, nilai tukar rupiah menguat, dan sistem keuangan stabil,” kata Perry dalam kesempatan yang sama.