Bank Syariah Indonesia Tbk
Nasional

Jadi Bank Syariah Terbesar di Tanah Air, BSI Mau Salip Transaksi Industri Halal Malaysia

  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) selaku bank syariah terbesar di Tanah Air, menargetkan agar industri halal di Indonesia melonjak beberapa waktu ke depan

Nasional

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) selaku bank syariah terbesar di Tanah Air, menargetkan nilai transaksi industri halal di Indonesia bisa melampaui negara tetangga, Malaysia.

Direktur Treasury & International Banking BRIS, Moh Adib menyampaikan berdasarkan Halal Market Report 2021-2022, Indonesia punya market size mencapai US$135 miliar atau berada di kisaran Rp1.958 triliun.

"Meskipun angkanya terlihat besar, Indonesia masih berada pada posisi ke-2 di bawah Malaysia pada pemeringkatan segmen halal food pada Global Islamic Economic Indicator 2022," kata Adib dalam webinar bertajuk Membangun Industri Makanan dan Minuman Halal dalam Negeri serta Dukungan Perbankan Syariah yang disiarkan daring, Senin, 26 September 2022.

Kendati masih kalah dari Malaysia, Ia optimistis ekonomi syariah di Indonesia bisa tumbuh sangat besar dan pesat. Salah satunya dengan label yang melekat sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak.

"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, diharapkan Indonesia bisa menjadi prominent leader, key player hingga trendsetter," ucap Adib.

Ia menambahkan bahwa hal ini terbukti dengan nilai industri halal di Indonesia, khususnya makanan dan minuman halal. Menurutnya, potensi industri makanan minuman halal ini menjadikan sektor tersebut jadi salah satu bagian yang harus diprioritaskan untuk dikembangkan terlebih dahulu.

Tidak hanya dari besarnya permintaan terhadap makanan minuman halal tapi juga sektor ini menjadi salah satu faktor untuk mendukung ketahanan pangan.

Untuk saat ini data menunjukkan bahwa industri pengolahan nasional secara umum masih bergantung pada impor dengan nilai 71% dari total impor Indonesia. Di antaranya merupakan impor bahan baku dan barang antara atau pendukung industri pengolahan.

"Industri makanan minuman halal sejatinya bisa direalisasikan dengan mengurangi ketergantungan impor dan membangun industrinya dari hulu ke hilir di dalam negeri serta melakukan sertifikasi halal dalam supply chainnya," kata Adib.

Ia melanjutkan bahwa dengan strategi tersebut bisa mendorong industri makanan minuman hingga ke segmen kecil dan menengah. Kemudian, Adib juga menegaskan bahwa perbankan syariah bisa berkontribusi aktif dalam merealisasikan pembangunan industri makanan minuman halal di dalam negeri.

"BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, telah dan akan terus berpartisipasi dalam mendukung pengembangan industri halal di Indonesia," tukas Adib.

Ia mengaku BSI juga siap mendukung aspirasi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia.