Dunia

Jadi Buronan Polisi 29 Tahun , Pria Ini Menyerahkan Diri Karena Pandemi

  • SYDNEY – Seorang buronan berusia 64 tahun yang menyerahkan diri pada polisi Australia karena lockdown di Sydney membuatnya jadi pengangguran dan kehilangan temp
Dunia
Fadel Surur

Fadel Surur

Author

SYDNEY – Seorang buronan  berusia 64 tahun yang menyerahkan diri pada polisi setelah 29 tahun jadi Buronan.  Darco Desic menyerahkan diri pada kepolisian setelah  lockdown di Sydney membuatnya jadi pengangguran dan kehilangan tempat tinggal.

Sebelumnya, Desic dijebloskan Penjara Grafton, 620 kilometer ke utara, pada tahun 1992 karena menanam ganja.  Namun belum selesai masa tahanan, ia melarikan diri dari penjara. 

Saat menyerahkan diri, Ia Ia mengaku bersalah karena melarikan diri. Kemudian, Polisi pun mengembalikan Darco ke penjara untuk menjalani sisa 14 bulan dari hukuman 33 bulan .

Selain menjalani sisa hukuman, Di Pengadilan Lokal Pusat Sydney juga memberi tambahan hukuman selama 2 bulan. Penambahan hukuman ini tergolong ringan lantaran  pelanggaran tersebut memiliki kemungkinan maksimal 10 tahun.

Takut Dideportasi

Saat menyerahkan diri, Desic menyatakan alasannya kabur dari penjara 30 tahun lalu. Berdasarkan pernyataan, Desic kabur karena “ketakutan” akan dideportasi setelah hukumannya selesai ke tempat asalnya yang dulu Bernama Yugoslavia. 

Desic takut ia akan ikut bertugas di militer  sepanjang peperangan selama 1991-1995 yang hasilnya adalah perpecahan Yugoslavia.

Di luar pengadilan, pengacara pembela Paul McGirr mengatakan pada wartawan bahwa baru-baru ini Desic menerima surat dari Pasukan Perbatasan Australia yang berisi Desic akan dideportasi setelah selesai masa tahanan.

“Mengingat ia tidak memiliki negara yang sama untuk Kembali yaitu Yugoslavia, saya harap seseorang dengan sedikit akal sehat bisa melihat itu,” kata McGirr.

Belum jelas Desic akan dideportasi ke negara apa, mengingat ia juga bukan warga negara Australia.

Untuk melarikan diri dari penjara, Desic, 35, menggunakan pisau gergaji besi untuk memotong jeruji di jendela sel. Ia menemukan gunting tang di gudang dalam lingkungan penjara lalu memotong pagar pembatas.

Kemudian ia menghabiskan tiga dekade di pinggiran pantai utara Sydney yang modis, dekat di mana ia menyerahkan diri pada polisi.

Desic tidak melakukan kejahatan apapun, namun ia hidup di bawah beban terus-menerus karena tidak tahu kapan ia mungkin akan ditangkap, jelas McGirr.

Komunitas lokal tempat ia bekerja sebagai tukang telah “mencintai dan menghormati” nya,” tambah McGirr.

Wabah varian delta virus corona yang membuat penutupan di Sydney dari 26 Juni sampai 11 Oktober, membuat dompet Desic kering dan akhirnya tidur di bukit pasir.

Kampanye penggalangan dana publik telah mengumpulkan 30.000 dollar Australia ($23.000 dan Rp320.898.405,00) untuk mendukung tagihan biaya hukum dan kebutuhan untuk rumahnya sejak penangkapannya, katanya.

Hakim mengatakan bahwa dekade yang telah lewat menunjukkan bahwa ia telah berubah.

“Jelas bahwa ia telah membuat dampak penting pada masyarakat,” kata Atkinson.

Jaksa Scott Williams mengatakan kasus itu membangkitkan “romantisasi” untuk melarikan diri dan meminta hukuman penjara penuh. 

Ini diperlukan untuk meyakinan tahanan lain yang berpikir untuk melarikan diri sadar bahwa ada hukuman “tidak peduli berapa lama mereka tertangkap setelah kabur,” kata Williams.