Korporasi

Jadi Dirut MIND ID, Hendi Prio Pamit dari Semen Indonesia

  • Hendi Prio Santoso pamit dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia dan resmi memimpin induk Holding BUMN Tambang.
Korporasi
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA - Hendi Prio Santoso telah resmi pamit dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada Senin, 1 November 2021. Kini, dia siap memimpin induk Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tambang.

Sekretaris Perusahaan SMGR Vita Mahreni mengatakan perusahaan akan menyetujui permohonan pengunduran diri Hendi setelah diangkat Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Direktur Utama (Dirut) MIND ID pada 28 Oktober, pekan lalu.

”Permohonan pengunduran Hendi Prio Santoso itu, akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dalam waktu dekat,” tutur Vita dalam keterbukaan informasi.

Sebelumnya, Hendi ditunjuk Erick untuk menggantikan Orias Petrus Moedak yang menjabat sebagai Direktur Utama MIND ID sejak 25 November 2019.

Dalam struktur Direksi MIND ID yang baru, Hendi akan dibantu oleh Dilo Widagdo sebagai Direktur Pengembangan Usaha; Devi Pradyna Paramita sebagai Direktur Keuangan; Danny Praditya sebagai Direktur Operasi & Portofolio; dan Dany Amrul Ichdan sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan.

Perlu diketahui, MIND ID diketahui beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Freeport Indonesia.

Aset keempat perusahaan tersebut telah mencapai sekitar Rp180 triliun dengan ekuitas perusahaan Rp72,58 triliun pada tahun 2020.

Sementara, total liabilitas perusahaan sebesar Rp108,19 triliun dengan ekuitas Rp72,58 triliun. Kendati demikian, MIND ID memiliki utang eksisting US$4,5 miliar setara Rp63 triliun terkait divestasi saham PTFI.

Pada kuartal ketiga tahun ini, MIND ID sudah mencetak laba bersih sebesar Rp9,8 triliun atau naik 799% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang rugi hingga Rp1,4 triliun.

Pada saat yang sama, MIND ID juga membukukan pendapatan sebesar Rp63,8 triliun kuartal III tahun ini. Jumlah itu lebih tinggi 35% dibandingkan periode tahun lalu.