Jadi e-Commerce Pertama yang IPO, Bukalapak Ternyata Masih Rugi pada Semester I-2021
- Kabar baiknya, kerugian itu menyusut dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu
Korporasi
JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencetak sejarah sebagai start up e-commerce pertama yang melantai di bursa saham Indonesia.
Pada penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) belum lama ini, Bukalapak berhasil menyita banyak atensi investor ritel Tanah Air. Akan tetapi, jika melihat kinerja keuangannya, Bukapalak ternyata masih mencatatkan rugi pada semester I-2021.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu 1 September 2021, BUKA membukukan rugi bersih sepanjang enam bulan pertama 2021 sebesar Rp767,03 miliar. Kabar baiknya, kerugian itu menyusut dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni senilai Rp1,02 triliun.
- Pakaian Jadi Produk Terlaris di Pasar Online
- Penjualan Meningkat, Laba Bersih Energi Mega Persada Malah Merosot 53 Persen
- KPPU Temukan Indikasi Monopoli Perbankan Syariah oleh BSI
Bukalapak juga mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 24,9% menjadi Rp776 miliar pada semester I-2021 dari Rp1,03 triliun pada periode yang sama 2020.
Perseroan mencatat, pendapatan pada kuartal II-2021 tumbuh 37% dari tahun sebelumnya menjadi Rp440 miliar. Sedangkan pendapatan semester I-2021 tumbuh 35% menjadi Rp864 miliar.
Dibandingkan periode yang sama 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal I-2021 tumbuh sebesar 292% menjadi Rp145 miliar. Sementara pendapatan Mitra Bukalapak pada semester I-2021 naik 350% menjadi Rp 290 miliar.
Alhasil, kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 12% pada kuartal II-2020 menjadi 33% pada kuartal II-2021.
Selain peningkatan pendapatan, menipisnya kerugian juga disumbang oleh biaya operasional pada kuartal II-2021 yang turun 9% secara tahunan (yoy). Biaya operasional pada semester I-2021 juga turun 5% yoy.
Adapun, kas perseroan berjumlah Rp2,7 triliun pada akhir Juni 2021, naik dari posisi akhir tahun Rp1,48 triliun. Aset BUKA juga melejit jadi Rp4,04 triliun pada semester I-2021 dari semula Rp2,59 triliun pada akhir Desember 2020.