<p>Tenaga Medis Rumah Sakit Darurat COVID-19 Kemayoran menggunakan GrabWheels (Sumber: https://www.grab.com/)</p>
Nasional

Jadi &#8216;Game Changer&#8217; Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Alokasikan Rp176,30 Triliun

  • Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan Indonesia akan menghabiskan sekitar Rp176,30 triliun untuk penanganan dan vaksinasi COVID-19. Anggaran tersebut melesat 181% secara year on year (yoy).

Nasional
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan Indonesia akan menghabiskan sekitar Rp176,30 triliun untuk penanganan dan vaksinasi COVID-19. Anggaran tersebut melesat 181% secara year on year (yoy).

“Sektor kesehatan tentu menjadi game changer dan terlihat pemerintah menyiapkan anggaran yang sangat besar untuk sektor ini,” kata Febrio dalam Indonesia Macroeconomic Updates 2021, Kamis 8 April 2021.

Anggaran terbesar dialokasikan pemerintah untuk pengobatan dan terapi COVID-19 yakni sekitar Rp61,94 triliun. Pos anggaran ini meliputi perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit, penanganan isolasi mandiri, insentif bagi tenaga kesehatan (nakes), dan obat-obatan.

Kemudian ada vaksinasi COVID-19 yang menelan biaya Rp58,7 triliun. Adapun sumber pembiayaan vaksin COVID-19 berasal dari penerimaan perpajakan. Untuk diketahui, hingga 6 April 2021, vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah mencapai 13,45 juta dosis.

Pemerintah juga menggelontorkan Rp18,61 triliun untuk insentif perpajakan kesehatan di tahun ini. Sementara Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) untuk sektor kesehatan mencapai Rp14,86 triliun.

Lalu, anggaran belanja penanganan COVID-19 seperti pengadaan sarana dan prasarana, alat kesehatan, hingga laboratorium menelan biaya RP4,30 triliun. Adapun Anggaran lainnya sebesar Rp8,52 triliun.

“Kami pastikan anggaran untuk sektor kesehatan tetap menjadi prioritas kami di tahun 2021. Ini lah keseriusan kebijakan fiskal dalam mendukung pemulihan. Karena ekonomi bisa berjalan bila kesehatan masyarakat telah pulih,” jelas Febrio.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2021 secara keseluruhan mencapai Rp1.743,6 triliun. Belanja yang diproyeksikan pemerintah tercatat sebesar Rp2.750 triliun. Dengan demikian, Indonesia bakal mengalami defisit APBN sebesar 5,70% pada tahun ini.