Jadi Ini Alasan Mengapa Elon Musk Pilih Investasi di India?
JAKARTA – Setelah membeberkan analisa mengenai keputusan Elon Musk membangun pabrik di Silicon Valley, kini Arcandra Tahar kembali berbagi pandangan terkait alasan mengapa pemilik perusahaan otomotif Tesla Inc. itu berinvestasi di India. “Kami akan memberikan sedikit analisa mengapa akhirnya Elon Musk memilih India sebagai tempat produksi dan pengembangan aset kendaraan listriknya,” tulis Mantan Menteri Energi […]
Industri
JAKARTA – Setelah membeberkan analisa mengenai keputusan Elon Musk membangun pabrik di Silicon Valley, kini Arcandra Tahar kembali berbagi pandangan terkait alasan mengapa pemilik perusahaan otomotif Tesla Inc. itu berinvestasi di India.
“Kami akan memberikan sedikit analisa mengapa akhirnya Elon Musk memilih India sebagai tempat produksi dan pengembangan aset kendaraan listriknya,” tulis Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini dalam unggahan akun Instagram @arcandra.tahar, hari ini, Rabu, 24 Februari 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Seperti diketahui, pendirian manufacturing plant dan technology center Tesla Inc. di Sillicon Valley dipengaruhi oleh tiga hal, yakni Sumber Daya Manusia (SDM) terampil di bidang IT dan engineering, technology chips yang mutakhir, serta venture capitalist atau pemodal yang berani mendanai proyek start up dengan risiko tinggi.
Menurut Arcandra, jika Elon Musk ingin mengembangkan technology centernya di luar Amerika Serikat (AS), maka ia akan memilih ekosistem yang serupa dengan Sillicon Valley. Sementara itu, dua kota yang dianggap paling mendekati adalah Tel Aviv di Israel dan Bengalore di India.
Di Israel, misalnya, negara ini memiliki tempat serupa bernama Sillicon Wadi. Di tempat inilah, para talenta terbaik di bidang IT berkumpul.
Adapun berbagai perusahaan yang mendirikan pusat teknologi di sana, meliputi Intel, IBM, Google, Facebook, Hewlett-Packard, Philips, Cisco Systems, Oracle Corporation, SAP, BMC Software, Microsoft, dan Motorola.
Kemudian untuk India, banyak pula perusahaan otomotif mumpuni yang lebih dulu didirikan, seperti Mercedes-Benz, Great Wall Motors, General Motors, Continental, Mahindra & Mahindra, Bosch, dan Delphi and Volvo.
Selain itu, di Bengalore, India juga bermunculan start up bidang electronic vehicle (EV) dengan ekosistem yang sudah terbangun dengan baik.
Maka, untuk membangun daya tarik investor, lanjut Arcandra, Tel Aviv dan Bengalore memulai keunggulannya lewat SDM mereka. Teknologi IT yang berkembang dan masuknya para pemodal adalah hasil kerja keras talenta tersebut.
“Mereka bisa membuktikan bahwa hasil kerjanya tidak kalah dari AS. Kepercayaan ini tidak dibangun dalam hitungan bulan, tapi puluhan tahun,” tulisnya.
Kenapa Pilih India?
Lantas, mengapa Elon Musk mendahulukan India ketimbang Israel?
Pertama, ujar Arcandra, di Bengalore tidak hanya menyediakan ekositem IT terbaik, tetapi juga akses pasar yang besar. India sendiri dikenal sebagai negara dengan jumlah penjualan mobil keempat terbesar di dunia setelah China, AS dan Jepang.
Kedua, biaya tenaga kerja di India lebih murah tiga kali lipat dibandingkan dengan Tel Aviv. “Bahkan, biaya hidup di wilayah ini dinilai lebih rendah dari Jakarta,” tulisnya.
Adapun terkait pengaruh jaringan atau network dari keduanya, Arcandra menilai banyak CEO di bidang IT yang merupakan keturunan India, sementara pemodal lebih banyak dipasok dari investor keturunan Israel.
Arcandra pun bilang, keputusan investasi Elon Musk yang memilih India bisa menjadi pembelajaran bagi Indonesia. Saat ini, kata dia, seluruh negara terus berlomba memberikan daya tarik kepada investor.
“Indonesia yang memiliki natural resources dan SDM yang berlimpah, harus bisa membentuk ekosistem yang memberikan daya tarik bagi investor,” katanya.