<p>Karyawan melayani nasabah di kantor pusat Bank Muamalat, Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Ekonomi Syariah

Jadi Lead Arranger, Bank Muamalat Salurkan Kredit Sindikasi ke INKA Senilai Rp2,5 Triliun

  • PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menjadi pemimpin pembiayaan sindikasi kepada perusahaan plat merah di bidang produksi sarana perkeretaapia PT INKA (Persero) senilai total Rp2,5 triliun.
Ekonomi Syariah
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Pionir perbankan syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menjadi pemimpin pembiayaan sindikasi kepada perusahaan plat merah di bidang produksi sarana perkeretaapia PT INKA (Persero) senilai total Rp2,5 triliun.

Diketahui dana pembiayaan sindikasi tersebut akan dipakai oleh INKA sebgai modal kerja pengadaan 612 Unit Kereta New Generation untuk Program Replacement Tahun 2023-2026.

Asal tahu saja, kredit sindikasi adalah pinjaman atau kredit yang diberikan secara bersama oleh lebih dari satu bank kepada debitur tertentu. Selain Bank Muamalat, peserta dalam sindikasi terhadap INKA, yakni PT Bank KB Bukopin Tbk, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Aceh Syariah, dan PT Bank Jabar Banten Syariah.

Seremoni penandatanganan kerja sama ini dilaksanakan pada Senin, 6 November 2023 di Muamalat Tower, Jakarta yang dihadiri oleh Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan didampingi oleh SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat Irvan Y. Noor, Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PT INKA (Persero) Andy Budiman, serta jajaran direksi bank-bank peserta sindikasi.

Direktur Utama Bank Muamalat, Indra mengatakan, pembiayaan ini merupakan perjanjian sindikasi hybrid yang melibatkan bank syariah dan bank konvensional. Dalam sindikasi ini, Bank Muamalat bertindak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA).

“Pembiayaan sindikasi PT INKA (Persero) ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di sektor transportasi massal” katanya dalam siaran pers, dikutip Selasa, 7 November 2023.

“Kami yakin bergabungnya kami dalam pembiayaan ini semakin meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Bank Muamalat sekaligus memperkuat portofolio di segmen pembiayaan korporasi,” lanjutnya.

Sebelumnya, Bank Muamalat baru saja mengumumkan kinerja kinerja keuangan positif pada sembilan bulan pertama atau kuartal III-2023.

Hal itu tercemin oleh laba sebelum pajak pionir bank syariah di Tanah Air ini tumbuh 90,7% year on year (yoy) dari Rp40,5 miliar per 30 September 2022 menjadi Rp77,3 miliar per 30 September 2023.

Sehingga, aset Bank Muamalat juga bertumbuh sebesar 10,7% yoy dari Rp59,8 triliun per 30 September 2022 menjadi Rp66,2 triliun per 30 September 2023. Pertumbuhan aset ini ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang meningkat 22,4% (yoy) menjadi Rp21,7 triliun.