Jadi Penyeimbang Pasar, Erick Thohir Minta BUMN Harus Rukun
- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengimbau kepada seluruh perusahaan pelat merah agar tetap rukun.
Nasional
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengimbau kepada seluruh perusahaan pelat merah agar tetap rukun. Menurutnya, BUMN harus mengikis kesenjangan serta meningkatkan keseimbangan untuk menuju kemajuan ekonomi.
Ia kembali menegaskan bahwa BUMN harus menjadi penyeimbang pasar. Hal ini bisa ditunjukkan dengan melakukan intervensi tatkala kondisi pasar sedang tidak seimbang. Sebagai contoh ketika terjadi kelangkaan masker, oksigen, hingga bahan pokok.
"Artinya keseimbangan. Tidak mungkin ekonomi kita tumbuh kalau tidak rukun dan tidak ada keseimbangan, itu lah fungsi intervensi dari BUMN," ujar Erick seperti dikutip TrenAsia. com dari keterangan pers yang diterima Sabtu, 18 Juni 2022.
- Pergerakan Kripto Variatif, Bitcoin Masih di Kisaran US$20.000-an
- Kisah di Balik Pesawat SR-72 Darkstar di Film Top Gun: Maverick
- Impor Naik 30,74 Persen, Kepala BKF : Daya Beli Masyarakat Meningkat
Adapun guna mendukung keseimbangan, mantan Presiden Inter Milan ini menancapkan dua fokus prioritas melalui pendanaan dan pendampingan. Dalam hal ini, Erick meminta Bank BUMN agar tak saling bersaing memperebutkan sektor pembiayaan korporasi besar hingga melupakan UMKM.
"Perbankan kita fokuskan. Dulu, BNI, BRI, Mandiri, semua rebutan korporasi, semua bikin kartu kredit, buat apa, akhirnya terjadi kesenjangan, yang kecil tidak merasa diurusi dan yang besar selalu disalahkan," ucap Erick.
Untuk itu, ia menugaskan Bank Mandiri fokus pada korporasi, BRI menggarap pasar UMKM, dan BNI menjadi bank internasional yang berorientasi ekspor produk Indonesia.
"BRI waktu saya datang (menjabat Menteri BUMN) 80 persen pinjaman korporasi besar, tidak bisa. BRI harus fokus merajut UMKM. kita gabungkan BRI, PNM, Pegadaian. Kemarin rights issue BRI Rp 96 triliun terbesar di Asia Tenggara, nomor dua di Asia, dan nomor tujuh dunia. Artinya tidak hanya pakai modal pemerintah tapi lewat aksi korporasi yang dipercaya market," tambah Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah tersebut.
Erick menyampaikan fokus model bisnis akan mampu menguatkan kinerja BUMN yang pada akhirnya berdampak baik untuk ekosistem ekonomi nasional.
"BUMN juga harus seimbang, korporasinya mesti untung supaya dapat intervensi. Kalau BUMN tidak sehat dan rugi, bagaimana bisa mendorong dan intervensi," pungkasnya.