Nampak pembeli tengah berbelanja di sebuah gerai waralaba di kawasan Tangerang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Jadi Peritel Terbesar ke-5 di Asia Tenggara, Emiten Pengelola Alfamart Kantongi Laba Rp1,27 Triliun

  • Emiten pemilik ritel Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar Rp1,27 triliun pada semester I-2021
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA - Emiten pemilik ritel AlfamartPT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar Rp1,27 triliun pada semester I-2021.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, Rabu 31 Agustus 2022, jumlah tersebut meningkat hingga 46,04% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan laba periode yang sama pada 2021 sebesar Rp876,21 miliar.

Selain itu, pendapatan neto perseroan juga naik 13,91% yoy menjadi sebesar Rp47,88 triliun dari posisi semula Rp42,03 triliun pada enam bulan pertama tahun lalu.

Pendapatan yang diraup ini didukung oleh pertumbuhan penjualan makanan menjadi Rp33 triliun, dari sebelumnya Rp28 triliun per semester I-2021. Kemudian, pendapatan dari bukan makanan juga naik dari Rp13,75 triliun menjadi Rp14,87 triliun pada semester ini.

Meskipun demikian, perseroan tercatat tak mengantongi pendapatan sepeser pun dari pos jasa. Padahal, AMRT memperoleh pundi-pundi senilai Rp6,11 miliar dari pos pendapatan jasa pada periode tahun lalu. 

Kendati pendapatan meningkat, beban pokok pendapatan justru membengkak 13,41% menjadi minus Rp37,95 triliun. Padahal, pada periode yang sama 2021 beban ini tercatat minus Rp33,46 triliun.

Perseroan per Juni tahun ini mencatat total liabilitas yang naik menjadi Rp19,41 triliun dari sebelumnya Rp18,50 triliun. Sebaliknya, total ekuitas tumbuh menjadi Rp9,47 triliun dari Rp8,98 triliun per akhir 2021.

Adapun kas dan setara kas pada periode ini mencapai Rp1,19 triliun, jauh lebih rendah atau susut sebanyak 56,62% dibandingkan dengan Rp2,76 triliun per akhir 2021. Alhasil, total aset AMRT naik dari Rp27,49 triliun pada kuartal IV-2021 menjadi Rp28,89 triliun per semester I-2022.

Hingga Juni 2021, PT Sigmantara Alfindo tercatat sebagai pemegang saham pengendali perseroan, yakni mencapai 52,74% kepemilikan saham. Adapun sejumlah komisaris dan direksi menggenggam 1,56%, sisanya publik sebesar 45,70%.

Pasar saham terpantau merespons positif perilisan laporan keuangan teranyar AMRT. Hal ini tercermin dari menguatnya harga saham perseroan.

Berdasarkan data RTI, harga saham perusahaan berkapitalisasi pasar Rp90,52 triliun ini menguat 7,39% atau naik 150 poin ke level Rp2.180 per lembar. 

Sebagai informasi, perusahaan riset pasar asal London, Euromonitor International merilis Top 100 Retailers in Southeast Asia 2020 menempatkan Alfamart sebagai perusahaan ritel terbesar ke-5 di Asia Tenggara.

Total pangsa pasar Alfamart mencapai US$5.636 juta. Sedangkan tahun lalu bernilai US$5.147 juta. Hingga kini, Alfamart tercatat sudah memiliki lebih dari 15.000 gerai.