Jadi Petinggi Danantara, Inilah Kasus Hukum yang Menghantui Dony Oskaria

JAKARTA - Dony Oskaria, Wakil Menteri BUMN dan Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, dikenal sebagai sosok berpengalaman di dunia bisnis dan pemerintahan. 

Di balik karier gemilangnya, Dony juga tak lepas dari sejumlah kasus hukum yang sempat disorot publik. Dari dugaan korupsi pengadaan pesawat Garuda Indonesia hingga kaitannya dengan kasus-kasus kontroversial, nama Dony beberapa kali menjadi sorotan.  

Dony Oskaria memiliki rekam jejak yang mengesankan di dunia bisnis. Ia pernah menjabat sebagai Managing Director Bank Mega (2012–2014), Komisaris PT Garuda Indonesia (2014–2019), dan CEO AntaVaya (2014–2020). 

Selain itu, Dony juga memimpin Trans Studio Mall sebagai Presiden Direktur (2014–2020) dan menjadi CEO Hospitality & Entertainment CT Corp (2018–2020). Pengalaman luas ini membuatnya dipercaya untuk menduduki posisi strategis di pemerintahan, termasuk sebagai Wakil Menteri BUMN dan COO BPI Danantara.  

• Baca Juga: Gurita Bisnis dan Jejak Hukum Rosan Roeslani

Kontroversi Dony Oskaria

Selain menjabat di Danantara, saat ini Dony juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, sehingga berstatus rangkap jabatan. Mengenai status rangkap jabatan ini, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa keputusan akhir akan dibahas lebih lanjut oleh pemerintah.

Salah satu kasus yang paling menonjol dalam karier Dony adalah keterlibatannya dalam dugaan korupsi pengadaan pesawat di Garuda Indonesia. Saat menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia (2014), Dony diperiksa oleh Kejaksaan Agung bersama tiga mantan komisaris lainnya. 

“Diperiksa terkait mekanisme pengadaan pesawat udara. Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, dan ia alami sendiri guna menemukan fakta hukum,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum), Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam keterangan pers tertulisnya, Kamis, 3 Februari 2022 yang lalu, dikutip laman kejaksaan.

• Baca Juga: Struktur Organisasi Danantara: Berikut Nama Pejabat, Posisi, dan Tugasnya

Kasus ini bermula dari dugaan penyimpangan dalam pengadaan dan sewa pesawat, termasuk pesawat ATR 72-600, Bombardier, Airbus, Boeing, dan Rolls Royce.  

"Kita pun tidak sampai di situ saja, ada beberapa pengadaan kontrak pinjam atau apa pun nanti kita masih akan kembangkan, mulai ATR, Bombardier, kemudian Airbus, Boeing, dan Rolls-Royce kita akan kembangkan, kita akan tuntaskan," tambah Leonard.

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin saat itu menyatakan bahwa penyidikan kasus ini berkembang dan tidak hanya terbatas pada satu jenis pesawat. Meskipun Dony tidak pernah ditetapkan sebagai tersangka, pemeriksaannya oleh Kejaksaan Agung sempat menimbulkan tanda tanya besar di kalangan publik.  

Selain kasus Garuda Indonesia, Dony juga pernah menjadi sorotan karena kaitannya dengan Raffi Ahmad, selebritas ternama yang juga merupakan keponakannya. Dony, yang merupakan paman dari Nagita Slavina (istri Raffi Ahmad), sempat disindir oleh anggota DPR terkait kepemilikan saham di usaha Raffi.  

Tak hanya itu, Dony juga dikenal sebagai co-founder RANS Entertainment bersama Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo. Koneksinya dengan dunia hiburan dan politik semakin memperumit citra Dony.

Meski dihantui oleh sejumlah kasus hukum, Dony Oskaria tetap dipercaya untuk menduduki posisi strategis di pemerintahan. Sebagai Wakil Menteri BUMN, Dony memegang peran penting dalam mengelola perusahaan milik negara. 

Selain itu, penunjukannya sebagai COO BPI Danantara di bawah kepemimpinan Rosan Roeslani semakin menegaskan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Namun, banyak pihak mempertanyakan apakah Dony mampu menjalankan tugasnya dengan integritas, mengingat rekam jejak kontroversial yang menyertainya.