Jadi Pilot Project ‘Ayo Rukun’ Disdikbud Jateng, Langkah-Langkah Ini Diambil SMK N 4 Surakarta
Nasional

Jadi Pilot Project ‘Ayo Rukun’ Disdikbud Jateng, Langkah-Langkah Ini Diambil SMK N 4 Surakarta

  • Emban tanggung jawab sebagai salah satu sekolah pilot project Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah untuk gerakan Ayo Rukun, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Surakarta lakukan langkah-langkah strategis.

Nasional

Rumpi Rahayu

SOLO - Emban tanggung jawab sebagai salah satu sekolah pilot project Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah untuk gerakan Ayo Rukun, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Surakarta lakukan langkah-langkah strategis. 

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala sekolah SMK N 4 Surakarta Sri Ekowati S.St dalam wawancara dengan TrenAsia.com pada Kamis, 9 November 2023. 

“Kebetulan Disdikbud Jawa Tengah mengambil ‘Ayo Rukun’ sebagai piloting project. SMK N 4 Surakarta akan dijadikan bench mark sekolah-sekolah. Jadi SMK N 4 Surakarta diharapkan untuk bisa menjadikan contoh sekolah yang lain dalam rangka menanggulangi kekerasan dan perundungan,” terangnya. 

Langkah pertama yang diambil SMK N 4 Surakarta menurut Eko adalah dengan mengampanyekan nilai-nilai gerakan Ayo Rukun salah satunya dengan menggelar acara deklarasi Ayo Rukun. Deklarasi dilakukan di Gedung Seni Budaya sekolah pada Kamis, 9 November 2023. Acara deklarasi menggandeng seluruh civitas baik guru maupun siswa-siswi. 

Menurut Eko, deklarasi ini bisa menumbuhkan kesadaran dalam diri civitas sekolah akan bentuk-bentuk perundungan dan kekerasan termasuk siapa saja yang berpotensi menjadi korban dan pelaku.

“Hari ini kami kampanyekan lagi besar-besaran untuk menumbuhkan semangat dari semua warga sekolah bahwa yang namanya perundungan dan kekerasan itu tidak hanya siswa antar siswa tetapi bisa jadi guru dan siswa atau siswa ke guru, atau guru dengan guru. Maka ini kan saya gemborkan saya kampanyakan besar-besaran biar mereka merasa memiliki, merasa handar beni, ikut terlibat, ikut memberikan sumbangsih di dalamnya sehingga dari dia sendiri bisa ngerem,” terangnya. 

Deklarasi juga dibarengi komitmen untuk menanamkan pemahaman mengenai bentuk-bentuk bullying. 

“Karena perundungan ini masih baru, hal yang menurut kita biasa ternyata masuk ke perundungan. Nah itu yang perlu kita pahamkan kepada yang lain bahwa hal-hal semacam ini namanya juga perundungan,” terang Eko.

Langkah strategis kedua yang dilakukan SMK N 4 Surakarta adalah dengan melakukan proses darIi Disdikbud. 

“Kami mengikuti proses yang ada dari Dinas Pendidikan nanti tanggal 25 berkenaan dengan hari Guru itu (gerakan Ayo Rukun) akan di launching. Sebelum itu kita ada monev-monev (monitoring dan evaluasi),” tambahnya. 

Lebih lanjut, ia memaparkan langkah strategis untuk mencegah tindakan bullying di kawasan sekolah yang ketiga yaitu dengan menghimbau para guru untuk turut menggunakan media sosial juga digunakan para siswa. Hal ini menurutnya dilakukan sebagai langkah antisipasi terlebih di tengah adanya tren perundungan secara online.

“Sekarang ini ada tren perundungan secara online. Bapak ibu saya minta bermain medsos seperti yang digunakan anak-anak. Sehingga mereka bisa mengikuti sebenarnya apa saja  yang ada di situ,” papar Eko.

Gerakan Ayo Rukun sendiri adalah gerakan gotong royong untuk cegah dan tangani kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. Gerakan ini akan dilaunching di tingkat Provinsi Jateng saat perayaan Hari Guru pada 25 November 2023 mendatang.

Ayo Rukun yang merupakan akronim dari Ayo: Aksi gotong roYOng dan Rukun : beRantas Untuk Kekerasan dan perUNdungan.

“Ayo Rukun” sebagai strategi pencegahan dan penanganan kekerasan pada satuan pendidikan di Jateng. Ini merupakan sebuah gerakan bersama, gerakan gotong royong untuk bersatu saling menopang guna menghadirkan lingkungan pembelajaran di sekolah dari segala bentuk dan jenis kekerasan.