elon MUsk 1.jpg
Tekno

Jadi Teman Dekat, Pendiri Twitter Jack Dorsey Kritik Elon Musk karena Hal Ini

  • Pendiri sekaligus bekas CEO Twitter, Jack Dorsey mengkritik Elon Musk.
Tekno
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

CALIFORNIA- Pendiri sekaligus bekas CEO Twitter, Jack Dorsey mengkritik Elon Musk. Miliarder yang juga merupakan teman satu geng Elon Musk semasa muda itu mengatakan bahwa CEO Tesla seharusnya tak melakukan akuisisi Twitter.

Kritik tersebut diutarakan Dorsey lewat media sosial media BlueSky miliknya. Dalam kritik yang dilayangkan, Dorsey menilai, gaya kepemimpinan Musk di Twitter berda pada jalan yang salah.

Selain kritik, Dorsey juga menjawab pertanyaan pengguna Blue Sky mengenai tepatnya Musk sebagai pemimpin Twitter. Menanggapi pertanyaan tersebut, Ia lantas menjawab tak yakin.

"Tidak, saya tidak berharap dia akan menjadi solusi tepat di tengah situasi yang buruk. Sama seperti saya tak yakin ketika dewan manajemen memaksa penjualan Twitter. Semuanya berjalan ke arah yang salah," kata Dorsey sebagaimana dikutip dari CNBC Internasional Rabu, 3 Mei 2023.

Perlu diketahui, ucapan Dorsey berbeda dengan yang dikatakannya pada saat Elon Musk berencana mengakuisisi Twitter, Kala itu, Dorsey mengatakan Musk adalah solusi tunggal dalam pengambilalihan Twitter.

Pada April tahun lalu, Dorsey juga menyatakan kepercayaannya pada misi Musk yang menginginkan perluasan kesadaran pada Twitter.

Sayangnya, setelah Musk berhasil mewujudkan keinginannya, Twitter tampak oleng. Tak lama setelah pembelian resmi terjadi, perusahaan melakukan PHK besar-besaran.

Selain itu banyak pengiklan dan tokoh publik lain yang ragu dengan platform setelah Musk mengubah kebijakan dan fitur Twitter.

Pembelian Twitter juga diwarnai drama saat Musk memutuskan mundur. Saat itu, Dorsey yang masih jadi pemegang saham Twitter memperjuangkan kesepakatan.

Namun nampaknya dia menyesali keputusan itu. Menurut Dorsey, Musk harusnya tidak melanjutkan pembelian dan membayar denda saja.

"Saya pikir dia seharusnya pergi dan membayar denda US$1 miliar," kata Dorsey.