<p>Ilustrasi wisata alam bakal menjadi tren usai pandemi. / Pixabay</p>
Gaya Hidup

Jadi Tren Baru Usai Pandemi, Pemerintah Resmi Buka Wisata Alam

  • JAKARTA – Pemerintah bakal membuka wisata alam yang berisiko rendah penularan COVID-19 setelah ditutup beberapa bulan terakhir akibat pandemi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusbandio mengatakan pembukaan pariwisata alam dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan. “Banyak pelaku sektor pariwisata yang sangat menanti kebijakan ini karena selama tiga bulan terakhir mereka sangat terdampak,” ujarnya dalam […]

Gaya Hidup
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Pemerintah bakal membuka wisata alam yang berisiko rendah penularan COVID-19 setelah ditutup beberapa bulan terakhir akibat pandemi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusbandio mengatakan pembukaan pariwisata alam dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan.

“Banyak pelaku sektor pariwisata yang sangat menanti kebijakan ini karena selama tiga bulan terakhir mereka sangat terdampak,” ujarnya dalam konferensi video di Jakarta, Senin, 22 Juni 2020.

Protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang diusulkan serta disusun Kemenparekraf telah disahkan oleh Kementerian Kesehatan tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian COVID-19.

“Diharapkan ini dapat menjadi acuan oleh semua pihak dalam rencana pembukaan pariwisata dan wisata alam,” ujar mantan Bos NET TV itu.

Kesiapan pemerintah daerah, kata dia, pelaku industri, dan masyarakat secara umum dinilai sangat penting di samping kondisi COVID-19 di setiap daerah juga harus sudah kondusif.

Sejauh ini, Wishnutama memandang persiapan protokol kesehatan di Bali dan Banyuwangi sudah berjalan baik. Diharapkan daerah-daerah lain juga melakukan hal yang sama sebelum membuka sektor pariwisata dan wisata alam di tengah kenormalan baru.

Dia mengatakan pariwisata merupakan sektor yang sangat bergantung pada kepercayaan wisatawan domestik maupun internasional dalam memberikan rasa aman, sehat, dan nyaman. Sehingga, kepercayaan harus segera dibangun lagi agar industri pariwisata segera bangkit.

“Jangan sampai dalam pelaksanaannya nanti malah ada peningkatan kasus baru,” kata dia. Jika pemerintah daerah, pelaku industri, dan masyarakat umum tidak hati-hati dalam membuka pariwisata dan wisata alam saat new normal, maka dampak ekonominya bisa jauh lebih buruk.

Saat yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan hingga saat ini tercatat 29 taman nasional dan taman wisata alam sudah bisa dibuka secara bertahap dan diproyeksikan hingga pertengahan Juli 2020.

“Setelah itu kita akan cek kembali beberapa lokasi lain yang juga bisa dibuka secara bertahap,” kata dia.

Sejumlah lokasi yang sudah bisa dibuka secara bertahap seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, dan Sumatra Selatan.

Ilustrasi wisata pantai Pulau Sombori, Sulawesi Tengah. / Facebook @TravelokaID

Tren Baru Usai Pandemi

Memang, wisata alam bakal menjadi tren baru usai pandemi seperti diramalkan oleh HIS Travel Indonesia. Setelah hampir tiga bulan menjalani masa karantina mandiri, sebagian masyarakat sudah tidak sabar untuk segera berlibur saat memasuki era new normal.

GM Business Strategy Management HIS Travel Indonesia Duma Asianna memprediksi wisata alam akan menjadi pilihan utama masyarakat untuk berlibur. Setelah mengalami kejenuhan di rumah saja, banyak orang ingin berjalan-jalan untuk menikmati udara segar dan keindahan alam.

“Di samping itu, berlibur di alam juga bisa memberikan keleluasaan untuk menjaga jarak fisik dengan wisatawan lain,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Duma mengatakan untuk awal new normal, masyarakat akan cenderung untuk memilih tempat wisata yang berada tidak jauh dari rumah atau staycation seperti pegunungan atau puncak lewat road trip.

Road trip adalah istilah untuk perjalanan liburan yang dilakukan dengan mengendarai mobil. Menggunakan transportasi umum masih dianggap terlalu berisiko terhadap kesehatan, sehingga pilihan utamanya adalah menggunakan mobil pribadi.

Meskipun road trip dianggap memerlukan tenaga dan waktu lebih banyak, namun banyak hal menyenangkan yang bisa didapatkan saat perjalanan seperti quality time, serta bebas berhenti di mana saja untuk mengeksplor tempat baru, hingga mencoba kuliner lokal.

“Tidak mustahil, masyarakat juga ingin berlibur hanya dengan stay di hotel pada akhir pekan karena kerinduan menikmati layanan tinggal di hotel,” tegasnya.

Memasuki masa new normal, sejumlah aplikasi biro agen perjalanan menggelar diskon dan promosi wisata. Misalnya Tiket.com yang menawarkan diskon menginap minimal tujuh malam di hotel domestik hingga Agustus 2020.

Diskon juga berlaku untuk pemesanan hotel di Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk periode Agustus-Oktober 2020. Pengguna juga bisa memanfaatkan potongan harga hingga Rp500.000 dalam membeli tiket pesawat, hotel, sewa mobil, hingga atraksi domestik dan internasional.

Tak kalah atraktif, aplikasi Pegipegi.com juga menawarkan diskon pembelian tiket pesawat dan hotel dengan pembayaran tertentu. Demikian pula dengan Traveloka yang menyuguhkan diskon pemesanan hotel, layanan spa, klinik kecantikan, taman hiburan, taman bermain, hingga tiket menonton bioskop. (SKO)