Ucapan selamat Nasdaq untuk Kopi Kenangan setelah menjadi unicorn F&B pertama di Asia Tenggara pada billboard di depan kantor bursa saham elektronik di New York, Amerika Serikat.
Fintech

Jadi Unicorn F&B Pertama di ASEAN, Kopi Kenangan Mejeng di Billboard Nasdaq

  • Nasdaq mengucapkan selamat untuk Kopi Kenangan karena menjadi unicorn ritel F&B pertama di Asian Tenggara pada Desember 2021 lalu.

Fintech

Daniel Deha

JAKARTA -- Jaringan food and beverage (F&B), Kopi Kenangan mendapat apresiasi tinggi dari National Association of Securities Dealers Automated Quotation (Nasdaq) berbasis di New York, Amerika Serikat (AS).

Apresiasi tersebut diberikan setelah Kopi Kenangan menjadi unicorn ritel F&B pertama di Asia Tenggara pada Desember 2021 lalu.

Ucapan selamat untuk Kopi Kenangan pun terpampang pada billboard di depan kantor bursa saham eletronik pertama di dunia yang dioperasikan oleh National Association of Securities Dealers tersebut.

"Nasdaq congratulates Kopi Kenangan as the first new retail F&B Unicorn in South East Asia!" tulis Nasdaq, dikutip dari akun Instagram Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Kamis, 6 Januari 2022.

Adapun status unicorn Kopi Kenangan diraih pada 27 Desember 2021 setelah mendapat Pendanaan Seri C Tahap Pertama senilai US$96 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.

Pendanaan Seri C tersebut dipimpin oleh Tybourne Capital Management, dan diikuti sejumlah investor dari seri sebelumnya, seperti Horizons Ventures, Kunlun dan B Capital, serta investor baru yaitu Falcon Edge Capital.

Mengutip Forbes, beberapa nama besar yang sejauh ini berinvestasi di Kopi Kenangan termasuk rapper JAY-Z (Arrive), petenis Serena Williams (Serena Ventures), pebasket Caris LeVert, dan bahkan Co-founder dan CEO Sweetgreen Jonathan Neman.

Salah satu pendiri Facebook Inc., Eduardo Saverin, perusahaan investasi B Capital juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan untuk Kopi Kenangan. 

Investor lain termasuk Alpha JWC Ventures, Horizon Ventures yang berbasis di Hong Kong, Verlinvest, perusahaan internet China Kunlun, Sofina dan GIC juga berinvestasi di start up F&B yang sedang naik daun ini.

Untuk diketahui bahwa untuk menjadi unicorn, sebuah perusahaan start up harus minimal memiliki valuasi sebesar US$1 miliar.

Kopi Kenangan kini menjadi unicorn ke-11 di Indonesia. Beberapa unicorn sebelumnya antara lain JD.ID, Blibli, Tiket.com, J&T Express, Kredivo, Ajaib, dan Xendit, OVO, dan yang paling pertama adalah Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

Sandi Uno mengapresiasi transfromasi bisnis yang dijalankan start up yang didirikan Edward Tirtanata, James Prananto, dan Cynthia Chaerunnisa pada 2017 tersebut.

"Apresiasi karena Kopi Kenangan terus berinovasi dan menjadi bagian dari digitalisasi. Selama satu tahun terakhir, aplikasi Kopi Kenangan tercatat sebagai aplikasi kopi yang paling banyak diunduh dan berhasil meraih peringkat terbaik di Indonesia," katanya.

Dia menyebut, sejak didirikan Kopi Kenangan telah berhasil menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 3.000 karyawan, dengan 600 gerai tersebar di 45 kota di Indonesia.

Dalam waktu empat tahun, Kopi Kenangan telah mempekerjakan lebih dari 3.000 staf di lebih dari 600 gerai di 45 kota di Indonesia.

CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata sebelumnya mengungkapkan, Kopi Kenangan menargetkan perluasan jangkauan hingga ribuan gerai di Asia Tenggara dalam lima tahun mendatang.

Selama pandemi COVID-19, Kopi Kenangan juga menjalankan strategi baru, seperti menerapkan sistem pesanan nirkontak (contactless booking request) yang membantu meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan basis pengguna.

Hasilnya, selama tahun 2021 Kopi Kenangan telah menyajikan 40 juta cangkir dan ditargetkan mencapai 5,5 juta cangkir per bulan pada kuartal I-2022.