<p>Suasana di salah satu Stan Akulaku Finance Indonesia. / Dok. Akulaku</p>
Fintech

Jadi yang Paling Laku di Tech Winter, Ini Rahasia Akulaku

  • Pendanaan yang disuntik MUFJ ke Akulaku tersebut menunjukan kualitas dan sinergi yang bisa Akulaku berikan di pasar Asia Tenggara. Bisa dibilang, Akulaku adalah satu dari sedikit start up yang beruntung yang mampu meraih pendanaan di musim dingin start up.
Fintech
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - Di tengah musim dingin yang menghadang start up di Indonesia, Akulaku berhasil membukukan pendanaan hingga US$200 juta setara Rp3,12 triliun (asumsi kurs Rp15.581 per dolar AS) dari bank terbesar Jepang, Mitshubishi UFJ. 

Dengan pendanaan terkini, valuasi Akulaku pun saat ini ditaksir menyentuh US$1,5 miliar.

Tak banyak start up yang bisa meraih pendanaan sefantastis itu di era musim dingin start up saat ini. Apa rahasia kesuksesan pendanaan Akulaku?

Selain menjadi salah satu fintek tertua di Indonesia dengan usia lebih dari 7 tahun, Akulaku adalah salah satu start up yang paling dinamis dan agile. Bermula di bisnis pembiayaan konsumer, kemudian pivoting ke P2P lending dan terkini ke BNPL, Akulaku berhasil menyalip Kredivo dan Atome di pasar negara asalnya.

Perusahaan juga beroperasi di Thailand, Filipina dan Malaysia. Hal ini merefleksikan prospek pasar BNPL yang masih cerah dan lebih terdiversifikasi.

Akulaku juga menjadi salah satu pemain pertama di bisnis bank digital lewat Bank Neo Commerce yang saat ini memiliki pengguna aktif lebih dari 20 juta nasabah dari awalnya 7,8 juta nasabah di 2020. Bank Neo Commerce saat ini menjadi salah satu leader di pasar, bersama Bank Jago dan SeaBank Indonesia. Saat ini Akulaku bersama sister company Rockcore menggenggam 31% kepemilikan di Bank Neo Commerce, menjadi pemegang saham pengendali.

Selain itu, Akulaku juga memiliki aplikasi e-Commerce dengan pengguna aktif mencapai 33 juta dan 90.000 merchant. Dengan kepemilikan di bank digital juga memungkinkan Akulaku mengakses dana murah, demi mendongkrak margin. 

Sebagai bagian dari strategi investasi MUFG, Akulaku sepakat untuk berkolaborasi dengan perusahaan teknologi MUFJ di Asia Tenggara, pembiayaan, pengembangan produk dan distribusi. MUFJ sendiri semakin memantapkan posisinya dengan akuisisi Home Credit baru-baru ini.

Pendanaan yang disuntik MUFJ ke Akulaku tersebut menunjukan kualitas dan sinergi yang bisa Akulaku berikan di pasar Asia Tenggara. Bisa dibilang, Akulaku adalah satu dari sedikit start up yang beruntung yang mampu meraih pendanaan di musim dingin start up.