Ditinggal sebagian penghuninya sejumlah ruas jalan di Jakarta nampak lengang dan kualitas udara nampak lebih baik, Rabu 10 April 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Transportasi dan Logistik

Jadwal Contraflow dan Ganjil-Genap untuk Arus Balik Lebaran 2024

  • Rencana tersebut mencakup skema one way, contraflow, serta penerapan kebijakan ganjil-genap, termasuk pembatasan operasional kendaraan angkutan barang sumbu III.

Transportasi dan Logistik

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Korps Lalu Lintas (Korlantas) berencana menerapkan sejumlah langkah pengaturan lalu lintas guna mengatasi kemacetan saat arus balik pemudik lebaran. Rencana tersebut mencakup skema one way, contraflow, serta penerapan kebijakan ganjil-genap, termasuk pembatasan operasional kendaraan angkutan barang sumbu III. 

Langkah ini diambil untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan yang diprediksi mulai terjadi pekan ini, ketika para pemudik kembali ke Jakarta dan sekitarnya setelah menjalani perayaan lebaran di kampung halaman.

Brigadir Jenderal Polisi Aan Suhanan, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas), mengumumkan bahwa skema rekayasa lalu lintas yang diterapkan selama arus mudik juga akan berlaku pada arus balik. Ia memperkirakan untuk arus balik nanti terdapat lebih dari 150.000 kendaraan yang akan melaju. 

Aan yang akrab disapa menjelaskan rekayasa lalu lintas untuk arus balik direncanakan akan berlangsung dari tanggal 12 April 2024 hingga 15 April 2024, mulai pukul 14.00 hingga 24.00 WIB. Selain itu, pada tanggal 16 April, rekayasa tersebut akan dimulai dari pukul 08.00 hingga 24.00 WIB. 

Lebih lanjut, dilaporkan bahwa Korlantas akan menerapkan kebijakan ganjil-genap di ruas jalan tol dari KM 414 hingga KM 0 di jalur Jakarta-Cikampek. “Penerapan  rekayasa lalu lintas contraflow di Jakarta-Cikampek akan dilakukan dengan catatan,” kata Aan dikutip dari Antara pada Kamis, 11 April 2024. 

Aan mengungkapkan bahwa setelah insiden kecelakaan lalu lintas yang tragis di KM 58 yang mengakibatkan tewasnya 12 orang, Korlantas telah melakukan evaluasi mendalam terkait penerapan contraflow. Evaluasi tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan serta konsultasi dengan ahli terkait. 

Menurutnya, penerapan contraflow telah menjadi praktik umum di seluruh dunia. Ketika kapasitas jalan mencapai batasnya dan tidak mampu menampung volume kendaraan yang ada, rekayasa lalu lintas seperti one way, contraflow, dan ganjil-genap menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kapasitas jalan. “Kenapa harus ditambah? karena kalau dibiarkan akan terjadi stuck. Kalau sudah stuck akan menimbulkan permasalahan baru,” jelasnya.

Permasalahan tersebut, mirip dengan apa yang terjadi pada peristiwa Tol Brexit pada tahun 2016, menghadirkan situasi dimana arus kendaraan terkunci, tidak dapat bergerak keluar selama beberapa jam. 

Aan menjelaskan, "Saat terjebak di tol, situasinya sangat sulit. Tidak bisa berbuat banyak. Jika sudah terjebak, sudah terjebak. Ada yang kehabisan bahan bakar, yang berarti tidak bisa menggunakan AC, atau bahkan ada yang sakit dan tidak bisa bergerak kemana-mana."

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, penerapan contraflow tetap dipertahankan saat indikator menunjukkan perlunya rekayasa lalu lintas dilakukan, namun kali ini dengan catatan hasil evaluasi.

Beberapa catatan tersebut meliputi: pertama, penerapan contraflow dengan menggunakan safety car seperti yang digunakan dalam balapan mobil. Kedua, untuk keamanan, penanganan kecelakaan harus dilakukan dengan cepat.

Hal ini termasuk ketersediaan derek, ambulans, dan kendaraan-kendaraan lain yang dapat dengan cepat menangani situasi darurat. Ketiga, untuk membatasi contraflow dari jalur reguler, digunakan kombinasi penghalang air (water barrier) dan kerucut oranye.

Lebih lanjut, pembatasan operasional kendaraan sumbu III ke atas akan diberlakukan mulai 5 April pukul 09.00 WIB hingga 16 April pukul 08.00 WIB. Pembatasan ini tidak berlaku untuk barang-barang pokok dan barang-barang yang mendukung arus mudik dan balik.