Jaehyun NCT Bakal Perankan Tokoh Utama di Drakor?
- Untuk diketahui, bullying di sekolah memang tengah menjadi masalah sosial yang memprihatinkan di Korea Selatan.
Hiburan
JAKARTA - Jaehyun, salah satu member dari idol grup NCT atau Neo Culture Technology tengah menjadi perbincangan karena kemungkinannya memainkan peran utama pria dalam sebuah K-Drama.
K-Drama terbaru ini akan mengangkat isu kekerasan dan per-bullyan di sekolah. Laporan eksklusif dari Osen menyebutkan bahwa Jaehyun dianggap sebagai kandidat yang sangat potensial untuk memerankan peran utama dalam drama yang berjudul "I Believe You" tersebut.
Drama ini dirancang untuk menggambarkan kisah seorang siswa yang mampu menolak kekerasan dan pelecehan dari murid pentolan di sekolah, termasuk kasus penipuan kripto, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan kekerasan lain.
- Keberuntungan Memalukan, Fregat Jerman Tembak MQ-9 Amerika
- PLN Sukses Bangun Gardu dan Jaringan Listrik Tegangan Tinggi di Sulteng, TKDN Capai 74%!
- Nilai Transaksi Turun, Tapi Jumlah Investor Kripto Makin Banyak
Peran yang akan dijalani oleh Jaehyun adalah sebagai Seo Il Nam, seorang siswa yang menjadi korban per-bullyan di sekolah.
Produksi dari K-Drama ini akan ditangani oleh Mace Entertainment, sebuah perusahaan yang sebelumnya terlibat dalam produksi serial Netflix yang berjudul "The Trauma Code: Heroes on Call".
Proses pengambilan gambar direncanakan akan dimulai pada semester pertama tahun 2024, sementara metode penyiaran yang akan digunakan masih dalam tahap konfirmasi.
Keterlibatan Jaehyun dalam proyek ini menarik perhatian banyak penggemar, karena ini menjadi peluang bagus bagi idol K-Pop untuk mengeksplorasi dunia akting.
Selain bakatnya dalam bidang musik, Jaehyun juga telah menunjukkan kemampuan aktingnya dalam beberapa proyek sebelumnya, membuatnya menjadi pilihan yang menarik untuk peran utama dalam K-Drama yang menantang ini.
Untuk diketahui, bullying di sekolah memang tengah menjadi masalah sosial yang memprihatinkan di Korea Selatan.
Data yang dirilis tahun 2023 lalu menunjukkan titik tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir jumlah pelajar di Seoul yang mengalami bullying.
Dilansir dari Korea Herald, Kantor Pendidikan Seoul (SMOE) mengatakan data ini didapat berdasarkan survei tentang kekerasan di sekolah terhadap 486.729 pelajar SD, SMP serta SMA.
Laporan menemukan bahwa 2,2% peserta survei di telah mengalami beberapa bentuk penganiayaan. Angka ini meningkat sebesar 2 persen,
Adapun, bentuk kekerasan yang paling sering terjadi di sekolah adalah kekerasan verbal, sebesar 37,7%. Setelah itu, diikuti oleh kekerasan fisik dan perundungan dari kelompok masing-masing sebanyak 18,1% dan 15,3%.
Sekitar 68,8% kekerasan terjadi di lingkungan sekolah dan 29,4% di antaranya terjadi di dalam ruang kelas.
Pelaku kekerasan terbanyak adalah teman sekelas (46,1%), diikuti oleh siswa satu angkatan namun berbeda kelas (32,7%), dan 6,8% merupakan pelajar yang berbeda angkatan dengan korban.
Dari 93% kasus, korban melaporkannya kepada orang lain. Sekitar 37,9% melaporkan kasus tersebut kepada wali atau kerabat yang sah, 29,5% melaporkannya kepada guru, dan 15,5% korban menceritakannya kepada teman mereka.
Hanya 1,5% korban yang melaporkan kasus tersebut ke polisi dan 1,2% melaporkan kasus tersebut ke organisasi di luar sekolah.