Jaga Inflasi, Bali Bangun Pasar Induk Tahun Depan
- Guna jaga inflasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bakal bangun pasar induk pada tahun 2024. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Provinsi Bali I Wayan Jarta.
Nasional
JAKARTA - Guna jaga inflasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bakal bangun pasar induk pada tahun 2024. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Provinsi Bali I Wayan Jarta.
“Tahun ini sudah tidak mungkin karena masih dalam kajian, tapi tahun depan, kalau sudah pasti secara feasibility studi (studi kelayakan), sudah siap (dibangun),” kata Jarta dikutip TrenAsia.com dari laman Antara pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Lebih lanjut Jarta menyebut bahwa keberadaan pasar induk penting untuk stabilisasi harga. “Ketika suplai berlebih di sana lah kendalinya. Pasar induk pasti ada gudang khusus, dia yang mengendalikan, ditahan, tapi ketika harga mulai naik, maka barang akan dilepas agar bisa stabilkan harga, itu fungsi pasar induk, menghubungkan produsen dan konsumen,” lanjut Jarta.
- Menko PMK Usul Kelurahan Dapat Dana Layaknya Desa
- 7.000 Tahun Lalu Orang Sulawesi Menggunakan Gigi Hiu untuk Perang dan Ritual
- Teken Kesepakatan Investasi Rp17 Triliun, Arab Saudi Upayakan Kemandirian Sektor Kesehatan
Jarta juga menyampaikan jika saat ini pembentukan pasar induk yang akan menjadi lokasi utama sebelum produk pangan disalurkan ke pasar-pasar ini sedang dalam tahap studi kelayakan. Jika studi kelayakan telah selesai, pemangku kepentingan selanjutnya akan membahas anggaran pembangunan pasar induk ini.
Menurut Jarta, proses penentuan pasar induk ini bukanlah hal yang sederhana dan banyak aspek yang harus diperhatikan.
“Yang begini tidak sembarangan, kita kaji betul tempatnya, modelnya, pengelolanya,” katanya.
Aspek penting lain yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pasar induk menurut Jarta adalah lokasi.
“Proses penentuan lokasi memakan waktu yang cukup panjang, salah satu syaratnya adalah luas pasar, karena nantinya akan ada gudang penyimpanan produk pangan,” lanjutnya.
Lokasi strategis menurutnya adalah yang berada di pinggiran kota.
“Kalau masuk kota akan crowded, kita masih mencari, mudah-mudahan dapat (di sekitar Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan). Kalau terlalu jauh di barat, mana mau disana, hotel-hotel juga tidak, biaya distribusi pedagang harus ditekan karena untuk menjaga harga,” ujarnya.
Terakhir, Jarta juga menyampaikan pihak-pihak yang nantinya akan terlibat dalam pembangunan pasar induk di Bali ini.
“Pembahasan di bawah kepemimpinan sekda bukan Disperindag Bali, sementara untuk pembiayaan kemungkinan sinergi antara anggaran kabupaten/kota, provinsi, dan pusat, namun proses ini dijalankan oleh TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah),” pungkasnya.