Padang Rumput Mongolia dan Gembala Ternak Masyarakat Nomaden
Dunia

Jaga Stabilitas Ekonomi, Bank Sentral Mongolia Beli 4,3 Ton Emas Senilai Rp57 Triliun

  • Peningkatan cadangan devisa Mongolia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, mencapai US$5,25 miliar atau sekitar Rp85 triliun (kurs Rp16.190), merupakan pencapaian yang mengesankan dan memberikan sinyal positif bagi ekonomi Mongolia.

Dunia

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Bank Sentral Mongolia mengumumkan pembelian 4,3 ton emas dari badan hukum dan individu sejak awal tahun 2024 hingga Mei 2024.

Diketahui harga emas dunia saat ini mencapai Rp1.327.000 per gram. Dengan harga tersebut, jika dikonversikan 43 ton emas yang dibeli Bank Of Mongolia nilai totalnya mencapai Rp57 triliun . 

Langkah ini merupakan bagian dari strategi bank sentral untuk menjaga stabilitas ekonomi Mongolia dengan meningkatkan cadangan devisa secara konsisten.

Dilansir Xinhua, menurut Pihak Bank, pembelian emas merupakan salah satu cara utama bagi bank sentral untuk memastikan kestabilan ekonomi dan meningkatkan cadangan devisa negara. 

Peningkatan cadangan devisa Mongolia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, mencapai US$5,25 miliar atau sekitar Rp85 triliun (kurs Rp16.190), merupakan suatu pencapaian yang mengesankan dan memberikan sinyal positif bagi ekonomi Mongolia. 

Peningkatan cadangan devisa Mongolia menjadi US$5,25 miliar mencerminkan strategi "cara aman" yang ditempuh oleh Bank of Mongolia dalam mengelola keuangan negara. 

Cadangan devisa yang kuat memberikan fondasi yang kokoh bagi ekonomi Mongolia, menciptakan stabilitas yang diperlukan untuk melindungi nilai tukar mata uang nasional dan meningkatkan kepercayaan investor serta pasar internasional. 

Dengan meningkatnya cadangan devisa, Mongolia akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi global, serta memiliki fleksibilitas finansial untuk mengatasi kemungkinan gejolak pasar. 

Langkah ini juga mencerminkan komitmen Bank of Mongolia dalam menjaga stabilitas ekonomi dan membangun fondasi yang sehat bagi pertumbuhan jangka panjang negara. 

Bank sentral di seluruh dunia umumnya menyimpan emas sebagai bagian dari cadangan devisa mereka karena emas dianggap sebagai aset yang stabil dan berharga dalam menghadapi fluktuasi nilai mata uang dan ketidakpastian ekonomi global.

Langkah bank sentral Mongolia dalam membeli emas juga menunjukkan komitmen bank sentral negara tersebut untuk melindungi stabilitas ekonomi nasional dan menghadapi potensi ketidakpastian di masa depan.