<p>Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga minggu ketiga November 2020, aliran modal asing yang keluar atau capital outflow mencapai Rp141,13 triliun. / Foto: Ismail pohan &#8211; Tren Asia</p>
Pasar Modal

Jaga Stabilitas Sistem Keuangan, Pemerintah Rilis Panduan Transisi LIBOR

  • Pemerintah Indonesia menilai adanya diskontinuitas dalam penggunaan London Interbank Offered Rate (LIBOR) sebagai acuan suku bunga dalam kontrak kredit.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Pemerintah Indonesia menilai adanya diskontinuitas dalam penggunaan London Interbank Offered Rate (LIBOR) sebagai acuan suku bunga dalam kontrak kredit. Hal ini mengharuskan pelaku pasar untuk bertransisi menggunakan suku bunga referensi alternatif (ARR).

Untuk memastikan kelancaran proses transisi, National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR) yang dibentuk oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan, dan Indonesia Foreign Exchange Market Committee merilis Panduan Transisi LIBOR bagi pelaku pasar domestik.

“Panduan transisi LIBOR dapat menjadi informasi bagi pelaku pasar dalam menyikapi dan mempersiapkan transisi LIBOR, sehingga stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga,” mengutip siaran pers bersama keempat institusi tersebut, Minggu, 26 Desember 2021.

Panduan transisi LIBOR memberikan informasi mengenai latar belakang terjadinya diskontinuitas LIBOR, timeline penghentian publikasi LIBOR, implikasi transisi LIBOR, hingga pedoman persiapan dan rekomendasi transisi LIBOR yang dapat menjadi acuan bagi pelaku pasar.

Informasi dalam panduan tersebut disusun berdasarkan rekomendasi dan best practice yang menjadi perbankan internasional. Selain itu terdapat pula informasi mengenai konvensi benchmark rate alternatif dan spread adjustment yang dapat dipertimbangkan pelaku pasar dalam menyusun kontrak keuangan baru maupun fallback atas kontrak LIBOR.

NWGBR merekomendasikan pelaku pasar yang memiliki eksposur LIBOR untuk melakukan lima langkah utama dalam masa transisi, di antaranya menggunakan ARR pada kontrak keuangan baru dengan mempertimbangkan opsi konvensi ARR yang sesuai.

Kemudian, membentuk tim transisi LIBOR, melakukan negosiasi kontrak outstanding dengan debitur atau counter party untuk menyepakati klausul fallback. Lalu, menggunakan fallback clause language dari market standard yang berlaku secara global, serta mengikuti terus perkembangan proses transisi LIBOR.