Industri

Jajaran Mobil Listrik Mejeng di GIIAS 2021, Era Baru Otomotif Telah Dimulai

  • Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang dipamerkan pada ajang ini antara lain Hyundai KONA Electric, Hyundai IONI Electric, Nissan All New LEAF, Mitsubishi Minicab-MiEV, Mitsubishi Outlander PHEV, Toyota Prius PHEV, Lexus UX 300e, Morris Garages MG 5 EV, Morris Garages MG ZS EV, serta mobil listrik Wuling GSEV.
Industri
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- Pameran otomotif terbesar Asia Tenggara, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, menghadirkan puluhan mobil listrik. 

Sejumlah Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang dipamerkan pada ajang ini antara lain Hyundai KONA Electric, Hyundai IONI Electric, Nissan All New LEAF, Mitsubishi Minicab-MiEV, Mitsubishi Outlander PHEV, Toyota Prius PHEV, Lexus UX 300e, Morris Garages MG 5 EV, Morris Garages MG ZS EV, serta mobil listrik Wuling GSEV.

Tidak hanya mobil, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors juga memboyong truk listrik Mitsubishi Fuso e-Canter pada GIIAS 2021.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Bob Saril mengatakan, pihaknya sangat mendukung ekosistem kendaraan listrik untuk terus tumbuh, bahkan sebelum pameran otomotif akhir tahun ini berlangsung.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ketenagalistrikan, PLN sangat mendukung upaya edukasi yang dilakukan oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) otomotif.

Hadirnya mobil listrik di GIIAS 2021, lanjut dia, membuktikan bahwa industri otomotif nasional telah melakukan peralihan ke energi terbarukan guna menekan emisi karbon.

"PLN terus mengkomunikasikan kepada pelanggan pada umumnya, bahwa mobil listrik itu aman dan mudah. Termasuk juga dari sisi pengisian baterai di rumah maupun public charging station," ujar Bob dalam keterangan pers, Selasa, 16 November 2021.

Dia pun berharap, GIIAS 2021 ini dapat diikuti ajang serupa yang hanya menghadirkan kendaraan listrik agar semakin banyak masyarakat merasakan langsung pengalaman menggunakan mobil listrik.

Dia optimistis bahwa cita-cita transisi energi ramah lingkungan sektor transportasi yang dicanangkan pemerintah bisa lebih cepat tercapai melalui ekspansi mobil listrik.

"Kalau perlu pengunjung bisa diajak test drive mobil listrik di dalam ruangan. Tentunya tidak akan ada masalah, karena mobil listrik tidak ada polusinya," imbuhnya.

Dia menambahkan, dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik, PLN sudah membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sebanyak 50 unit SPKLU yang sudah beroperasi di Tanah Air. Hingga akhir tahun nanti, PLN menargetkan akan ada penambahan 67 unit SPKLU di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.

PLN juga berinovasi dengan menciptakan aplikasi Charge.IN yang terintegrasi dengan superapps PLN Mobile. Pelanggan bisa mencari informasi SPKLU terdekat, juga pengalaman terkait kendaraan listrik lain dalam satu aplikasi saja.

"PLN juga bekerja sama dengan ATPM otomotif untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan yang baru membeli kendaraan listrik," terang Bob.

Dia menerangkan, nantinya begitu pelanggan membeli mobil maka akan langsung bisa dilayani oleh PLN, mulai dari memasang home charging sampai dengan layanan menambah daya dan integrasi Charge-IN yang memudahkan pelanggan mendapatkan diskon tarif sebesar 30% untuk pengisian daya kendaraan listrik pada pukul 22.00-05.00 WIB.

"Kendaraan listrik memiliki mekanisme yang berbeda dengan kendaraan berbasis BBM, 80 persen pengisian daya akan dilakukan di rumah masing-masing pemilik kendaraan, oleh karena itu PLN telah menyediakan layanan home charging agar pelanggan tidak perlu khawatir untuk memasang charger dirumahnya dan kehabisan daya listrik untuk kendaraannya," ungkapnya.

Pekan lalu, PLN juga melakukan uji coba penggunaan mobil listrik. Hasil uji coba membuktikan bahwa mobil listrik lebih irit ketimbang bahan bakar minyak (BBM).

Dalam jarak tempuh 72 kilometer (Km), misalnya, pengguna bisa menghemat hingga Rp50.000 karena daya yang terpakai hanya sekitar Rp10.000. Ini berbeda dengan BBM yang bisa mencapai Rp60.000 untuk jarak tempuh yang sama.*