Ilustrasi polusi Jakarta
Nasional

Jakarta Kota dengan Polusi Terburuk, Mobil Listrik Jadi Solusi Strategis

  • Polusi udara di Jakarta diperkirakan dapat menyebabkan 8.000 kematian dan kerugian hingga US$2,10 miliar atau setara dengan Rp31,50 triliun (kurs Rp15.000).

Nasional

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - Beberapa waktu lalu Jakarta mendapatkan predikat sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia berdasarkan data IQAir.  Status ini meningkat  setelah sebelumnya secara konsisten menempati 10 besar kota paling tercemar secara global sejak Mei dan melampaui kota-kota besar di dunia seperti Dubai, Wuhan, Delhi, Mumbai, bahkan Beijing. 

Melansir situs resmi IQAir, Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 12.9 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. PM2.5 sendiri adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer). Polusi udara di Jakarta diperkirakan dapat menyebabkan 8.000 kematian dan kerugian hingga US$2,10 miliar atau setara dengan Rp31,50 triliun (kurs Rp15.000). 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjelaskan salah satu penyumbang utama polusi udara di DKI Jakarta adalah sektor transportasi, dengan total kontribusi mencapai 44 persen. 

Menanggapi masalah polusi udara tersebut, sejumlah pejabat telah menyebutkan berbagai solusi. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan salah satu solusi mengurangi polusi udara di Jakarta adalah dengan memindahkan ibu kota negara ke Nusantara, seperti yang diungkapkan Reuters 8 Agustus 2023. Jokowi berpendapat dengan pemindahan ibu kota, jumlah populasi di Jakarta akan menurun karena setidaknya 16.000 pegawai negeri sipil, militer dan polisi akan pindah ke ibu kota baru tersebut.

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Reliantoro, pada 13 Agustus 2023 menyebut salah satu cara mengurangi polusi udara adalah dengan melakukan uji emisi kendaraan serta beralih ke kendaraan umum. 

Selain dengan kendaraan umum, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan pada 13 Agustus 2023 bahwa salah satu cara mengurangi polusi udara adalah dengan beralih ke kendaraan listrik. “Kontribusi kendaraan bermotor bahan bakar fosil terhadap polusi udara itu lebih dari 50 persen. Terlebih masyarakat sudah mulai kembali beraktivitas normal setelah pandemi COVID-19, akhirnya polusi di Jakarta meningkat,” ujar Budi.

Pilihan Strategis

Selaras dengan Menteri Perhubungan, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebutkan beralih ke kendaraan listrik menjadi pilihan strategis, mengingat sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia. Selain itu PLN mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi melalui penggunaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan membangun infrastruktur yang memadai di seluruh daerah.

Selain polusi udara di luar ruangan, polusi di dalam ruangan bisa saja terjadi. Oleh karena itu, Ketua Bidang Redaksi Majalah Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Feni Fitriani Taufik, Sp. PKR, Subps. PKL, M.Pd.Ked, pada 11 Agustus 2023 menyebutkan penggunaan air purifier atau alat pemurni udara dapat mencegah polusi udara di dalam ruangan. Selain itu Feni juga menyebutkan untuk tidak membuka jendela ketika kualitas udara di luar buruk agar tidak masuk dalam ruangan.

Perlu adanya kesadaran dan usaha bersama untuk menekan polusi udara agar tidak semakin memburuk. Pemerintah bisa membuat regulasi agar menekan penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil dan masyarakat juga harus diberi edukasi mengenai dampak buruk polusi udara sehingga dapat dengan kesadaran sendiri menjaga penggunaan kendaraan pribadi yang dapat menyumbang emisi karbon.