Jalan Pemakaman Ratusan Kilometer Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Arab Saudi
- Mereka disebut jalan pemakaman karena makam terletak di samping mereka.
Tekno
RIYADH-Para arkeolog di barat laut Arab Saudi menemukan "jalan pemakaman" berusia 4.500 tahun di samping ribuan makam batu berbentuk liontin.Mereka disebut jalan pemakaman karena makam terletak di samping mereka. Mereka saling terhubung dan membentuk semacam jaringan jalan raya kuno.
Mat Dalton, seorang peneliti di University of Australia Barat dan penulis utama makalah tentang jalan yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal The Holocene mengatakan, beberapa jalan digambarkan dengan batu merah, tetapi sebagian besar hanya terbentuk karena tanah menjadi rata oleh langkah kaki orang-orang kuno dan kuku hewan peliharaan mereka.
Jaringan jalan ini sangat panjang. “Dengan mengikuti jaringan ini, orang bisa menempuh jarak setidaknya 530 km dari utara ke selatan. Ada juga petunjuk jalan seperti itu di Arab Saudi selatan dan di Yaman. Ini memerlukan penelitian lebih lanjut tetapi bisa mengarah pada -pergerakan jarak jauh oleh populasi kuno," tulis Dalton dalam email kepada LiveScience Senin 17 Januari 2022.
- PTPP Bidik Kontrak Baru Rp31 Triliun di 2022
- Sah! Jokowi Resmi Sematkan Nama Ibu Kota Negara Baru: Nusantara
- Perbarindo Lakukan Kerja Sama Dengan Nikel Hubungan Permodalan Untuk UMKM
Para arkeolog tidak tahu banyak tentang ritual yang dilakukan di jalan pemakaman atau bahkan di makam yang berjajar di jalan setapak. Menurut Dalton sisa-sisa manusia di dalam makam berada dalam kondisi yang buruk dan beberapa makam telah dirampok, membuat mereka kehilangan artefak.
Datton menambahkan terlepas dari kurangnya informasi tidak sulit untuk membayangkan bahwa makam digunakan untuk mengingat atau memperingati orang mati, terutama karena keturunan atau kerabat mereka yang terkubur di dalamnya hingga jalan sering dilewati.
Pada waktu yang hampir bersamaan dengan pembangunan makam dan jalan, orang Mesir membangun piramida — termasuk Great Pyramid of Giza. Sementara itu di Mesopotamia di sebelah utara Arabia, sejumlah peradaban berkembang dan membangun kota-kota dan kuil-kuil besar berbentuk piramida yang dikenal sebagai ziggurats.
Terlepas dari budaya yang berkembang di negara tetangga Mesir dan Mesopotamia, Dalton tidak berpikir bahwa orang-orang di Arab Saudi terinspirasi oleh mereka untuk membangun jalan pemakaman dan makam.
- Bandara Kertajati Disiapkan Jadi Pusat Logistik dan Tempat Pemeliharaan Pesawat
- Produksi Lampaui Target, Kilang Balikpapan Pertamina Bisa Tekan Defisit Migas Rp38 Triliun
- Ini Filosopi Allo Bank Menurut Chairul Tanjung
"Kami berpikir bahwa fenomena ini tentu saja merupakan perkembangan sendiri," kata Dalton. Dia mencatat bahwa orang-orang di Arab Saudi telah membangun struktur batu besar selama ribuan tahun sebelum piramida dibangun di Mesir. Misalnya, struktur berbentuk gerbang yang disebut mustatil dibangun 7.000 tahun yang lalu di Arabia.
Tim peneliti menggunakan citra satelit, foto udara, survei tanah, dan penggalian untuk membuat temuan. Para arkeolog yang terlibat dalam penemuan itu bekerja di bawah Royal Commission for AlUla, sebuah organisasi yang melakukan studi arkeologi dan konservasi di wilayah AlUla di barat laut Arab Saudi. AlUla adalah area luas yang mencakup 22.561 kilometer persegi dan berisi banyak peninggalan arkeologis yang berusia ribuan tahun.