Asuransi Jiwa Nasional
Nasional

Jalankan Prinsip 3P Jadi Cara Asuransi Jiwa Nasional Terapkan ESG

  • Menjalankan prinsip 3P adalah cara PT Asuransi Jiwa Nasional menerapkan environment, social, and governance (ESG) di lingkup perusahaan.

Nasional

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - Menjalankan prinsip 3P adalah cara PT Asuransi Jiwa Nasional menerapkan environment, social, and governance (ESG) di lingkup perusahaan.

Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Nasional, Kukuh Prihadi menyampaikan, prinsip 3P itu sendiri berkembang menjadi konsep di ESG.

"Perusahaan menjalankan prinsip 3P yaitu People, Profit, Planet," ucap Kukuh Prihadi dalam laporan berkelanjutan pada Selasa, 27 September 2022.

Ia menambahkan bahwa perusahaan menyadari bahwa lingkungan (environmental) adalah tempat perusahaan beroperasional dan tumbuh.

Lebih lanjut, ia juga meyakini bahwa perusahaan harus bisa selaras dengan lingkungan, menjaga dan melestarikan lingkungan.

"Tujuan perusahaan bahwa perlahan nantinya pola pikir ramah lingkungan (go green) akan menjadi pemahaman setiap pihak dalam perusahaan menjalankan kegiatannya," kata Kukuh.

Selain itu, Kukuh melanjutkan bahwa perusahaan terus memperbaiki dan meningkatkan sistem teknologi informasi untuk operasional perusahaan yang lebih efisien dan paperless.

Kemudian, dalam lingkup sosial, perusahaan menyadari bahwa industri asuransi saat ini mengalami penurunan tingkat kepercayaan dari masyarakat seiring dengan beberapa permasalahan yang terjadi dan berdampak terhadap industri keuangan, khususnya industri asuransi.

Perusahaan aktif berpartisipasi dengan sosialisasi untuk meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat terhadap industri keuangan, dan asuransi lebih spesifiknya.

"Selain lingkungan dan sosial, perusahaan juga terus berusaha untuk bisa beroperasional secara optimal, efisien, dan sehat. Ketiga hal dasar tersebut yang menjadi dasar perusahaan beroperasional dengan tata kelola yang baik," sambung Kukuh.

Kukuh melanjutkan jika perusahaan sedang mengejar keuntungan harus turut serta berlandaskan prinsip kehati-hatian, kesehatan, dan berdasarkan rambu perundang-undangan dari regulator yang telah ada.

Lebih lanjut, Kukuh menyampaikan bahwa perusahaan memandang profit adalah hasil dari proses bisnis yang harus dijalankan dengan tata kelola yang baik dan transparansi.

Serta adanya integritas seluruh unsur dalam perusahaan utnuk memberikan pelayanan yang optimal dengan inovasi yang terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan industri.

Adapun saat ini perusahaan berkomitmen untuk berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan dan terus mengadakan sosialisasi dan himbauan untuk penghematan energi (listrik) dan penghematan penggunaan kertas.

Sepanjang tahun 2021, perusahaan menggunakan 165 rim kertas. Sementara sepanjang tahun 2020, perusahaan menggunakan 118 rim. Kenaikan jumlah kertas yang digunakan perusahaan berkaitan dengan membaiknya bisnis dan proses bisnis perusahaan di tahun 2021 dibanding 2020.

Selain itu, perusahaan juga merencanakan menggunakan teknologi cloud yang nantinya akan lebih hemat energi dan ramah lingkungan dengan menekan penggunaan kertas.

Penggunaan listrik dalam proses bisnis terus dijaga perusahaan agar dalam tingkatannya yang efisien, dengan operasional terpusat yang sesuai dengan skala bisnis perusahaan, maka saat ini perusahaan menggunakan energi dengan cukup hemat.

"Dalam aspek sosial, perusahaan berkomitmen memberikan akses perlindungan (proteksi) kepada seluruh masyarakat, khususnya pihak atau organisasi yang selama ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses dan perlindungan dengan memiliki polis asuransi," ujar Kukuh.

Ia menambahkan perusahaan meyakini bahwa setiap organisasi memiliki dampak sosial yang besar bagi individu anggotanya.

Lebih lanjut, perusahaan terus mendukung program pemerintah seperti Jendral Perikanan Tangkap untuk Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN).

Perusahaan juga bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara dan Angkatan Darat untuk dalam program asuransi.