Jamur yang tumbuh pada pohon busuk di hutan Srilanka
Gaya Hidup

Jamur Pemakan Plastik Bisa Bantu Kurangi Polusi Lingkungan

  • Setelah 45 hari, terlihat jelas bahwa jamur secara konsisten lebih menyukai kayu daripada plastik. Namun dalam kedua percobaan, jamur juga merusak polietilen.

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Di ekosistem hutan, terdapat jenis jamur yang menempel pada pohon dan batang kayu yang tumbang. Jamur-jamur ini akan memecah dan mencerna karbon di dalam kayu tersebut sebelum melepaskannya dalam bentuk karbondioksida.

Namun ternyata, ketika makanan mereka tidak tersedia, jamur pembusuk kayu ini dapat memakan plastik. Fakta ini sesuai temuan sebuah studi yang diterbitkan 26 Juli di Jurnal PLOS One, dikutip TrenAsia.com dari laman Live Science.

Untuk makan, jamur pelapuk ini memecah lignin-polimer organik yang berfungsi untuk membuat kayu menjadi kaku, menggunakan enzim (protein yang mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam sel).

"Kami berpikir, jika jamur ini dapat meluruhkan kayu keras yang tahan pembusukan terutama lignin. mereka juga memiliki kemampuan untuk meluruhkan beberapa polimer lain," seperti polietelen, atau plastik. Ujar rekan penulis studi yang juga profesor patologi tumbuhan di Universitas Kelaniya, Sri Lanka, Renuka Attanayake.

Salam studi tersebut, para peneliti mengisolasi 50 sampel jamur dari kayu keras yang membusuk dari cagar hutan zona kering Dimbulagala, Sri Lanka tengah.

Percobaan Makan Jamur

Mereka kemudian membagi sampel menjadi dua kondisi percobaan: wadah dengan polietilen densitas rendah (sejenis plastik) dan wadah dengan plastik dan kayu.

Setelah 45 hari,  terlihat jelas bahwa jamur secara konsisten lebih menyukai kayu daripada plastik. Namun dalam kedua percobaan, jamur juga merusak polietilen.

"Kami berpikir bahwa organisme ini fleksibel secara metabolisme, menurut saya, dan ini mungkin merupakan keuntungan evolusioner," kata Attanayake. "(jamur) harus bertahan hidup di lingkungan dengan memanfaatkan apapun yang tersedia," katanya. 

Meskipun para ilmuwan belum tahu bagaimana jalur kimia dalam jamur berubah ketika mereka memakan polietilen, mereka tahu bahwa jamur ini menggunakan beberapa enzim pengoksidasi untuk memecah kayu dan plastik. 

Hingga saat ini, menurut Royal Botanical Gardens Kew di London, lebih dari 430 spesies jamur dan bakteri telah ditemukan untuk mengurai plastik. Para ilmuwan percaya bahwa dengan mengidentifikasi dan mereplikasi enzim yang dikeluarkan mikroorganisme ini untuk mendegradasi plastik pada akhirnya dapat membantu menghilangkan sebagian dari 400 juta ton sampah plastik yang dihasilkan setiap tahun.