Presiden Jokowi saat meninjau fasilitas pabrik pengolahan porang PT Asia Prima Konjac, Kamis, 19 Agustus 2021. Foto: BPMI Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Industri

Jangan Asal Tanam, Jokowi Minta Daerah Kembangkan Produk Khas Berbasis Ekspor

  • Presiden Joko Widodo meminta para kepala daerah mulai fokus mengembangkan produk khasberbasis ekspor yang sesuai dengan kekayaan alam masing-masing daerah.

Industri

Daniel Deha

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala daerah mulai fokus mengembangkan produk unggulan berbasis ekspor yang sesuai dengan kekayaan alam masing-masing daerah.

Jokowi menilai bahwa selama berpuluh-puluh tahun pengembangan produk unggulan masing-masing daerah hampir tidak pernah diperhatikan. Hal itu karena banyak kepala daerah yang tidak memahami arah kebijakan dalam mengelola kekayaan alam yang dimilikinya.

"Kita ini kan senangnya latah. Karet ramai, semua menanam karet. Sawit ramai, semua menanam sawit. Sawit ambruk, semuanya juga ambruk. Karet harganya jatuh, semuanya juga ikut jatuh," kata Jokowi dalam sambutan peresmian acara Otonomi Expo 2021, Rabu, 20 Oktober 2021.

Kepala Negara menegaskan, sudah saatnya para kepala daerah menghentikan manajemen dan pola pengembangan komoditas seperti yang sudah-sudah.

Ke depan, masing-masing daerah harus mampu menemukan produk unggulan khas sehingga bisa dikembangkan secara berkelanjutan di tengah fluktuasi pasar.

"Setiap daerah, saya ingatkan, perlu fokus pada produk unggulannya karena ketidakpastian tadi. Jangan daerah lain: 'Wah di sana menanam karet kok bagus, ekonomi baik'. Rakyat kita suruh menanam karet. Ya pas baik, iya, tapi pas jatuh itu hati-hati, barengan nanti berbahaya," katanya.

Dalam mengembangkan komoditas unggulannya, Jokowi meminta agar tiap-tiap daerah melakukan kerjasama sehingga bisa saling menopang dan melengkapi.

Melalui kemitraan lintas daerah atau pulau, diharapkan produk-produk lokal bisa memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap ekspor nasional yang dalam 17 bulan terakhir mengalami pertumbuhan.

"Sekali lagi, setiap daerah harus fokus pada produk unggulannya sehingga bisa saling menopang, bisa saling mengisi, bisa saling melengkapi dalam value chain nasional kita," paparnya.

"Mulai didorong, produk apapun didorong untuk berani berkompetisi memanfaatkan peluang ekspor yang ada, sehingga membuat produk kita dikenal dan kompetitif di pasar global," imbuhnya.

Jokowi juga mengingatkan bahwa potensi pasar dalam negeri sangat besar. Dengan 270 juta penduduk, sudah seharusnya pelaku usaha dan pemerintah daerah memperluas segmentasi pasar lokal. Bila perlu, perdagangan dilakukan antar daerah.

"Jangan sampai pasar yang besar ini diambil oleh produk-produk negara lain. Dan juga perlunya diperkuat perdagangan antardaerah, antarkabupaten, antarprovinsi, antarpulau, ini penting sekali untuk diperkuat," ungkapnya.*