Jangan Sembarangan, Bahaya Memasukkan Wadah Plastik ke Microwave
- Memanaskan makanan menggunakan microwave dengan wadah plastik dapat melepaskan miliaran bahan kimia ke makanan.
Gaya Hidup
JAKARTA - Memanaskan makanan dengan microwave merupakan cara cepat dan mudah untuk dilakukan. Tidak perlu memanaskan wajan dengan kompor, makanan yang ingin dipanaskan cukup dimasukkan ke microwave dan menunggu beberapa menit saja sambil melakukan aktivitas lainnya.
Melansir situs resmi Food and Drug Administration (FDA), microwave bekerja dengan memanaskan makanan menggunakan gelombang mikro, suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang mirip dengan gelombang radio. Microwave memproduksi gelombang mikro dari tabung elektron yang disebut magnetron. Gelombang mikro tersebut dipantulkan di dalam ruang microwave yang terbuat dari logam, di mana gelombang tersebut diserap oleh makanan. Ketika gelombang mikro mengenai makanan, molekul air dalam makanan bergetar dan menghasilkan panas untuk memasak makanan.
Namun, tidak semua tempat makan aman dipanaskan dengan microwave. Melansir Health News, peneliti dan mahasiswa doktoral di University of Nebraska-Lincoln, Kazi Albab Hussain, melakukan penelitian mengenai memanaskan makanan dengan menggunakan wadah plastik.
- Induk usaha Finfolk Raup Dana Rp57 Miliar dari IPO, Ini Rencana Bisnisnya
- Waskita Karya di Ujung Tanduk: PMN, Utang, dan PKPU
- Resmi Gabung Manchester United, Gaji Rasmus Hojlund Naik 8 Kali Lipat
Dalam temuannya, Hussain menyebutkan memanaskan makanan menggunakan microwave dengan wadah plastik dapat melepaskan miliaran bahan kimia ke makanan. Memanaskan makanan dengan wadah plastik di microwave disebut dapat melepaskan mikroplastik dan nano plastik ke makanan.
Studi tersebut mempelajari berbagai jenis plastik yang telah disetujui oleh FDA. Studi ini menemukan bahwa beberapa wadah plastik melepaskan 4,22 juta mikroplastik dan 2,11 miliar partikel nano plastik dalam waktu tiga menit setelah microwave.
Dalam penelitian tersebut, Hussain menemukan 75 persen sel ginjal yang dibiakkan mati setelah terkena partikel yang ditemukan dalam wadah makanan bayi yang di-microwave. Ginjal sendiri sebenarnya bisa menyaring mikro plastik. Namun, nano plastik memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga bisa lolos dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Walaupun para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin mengenai bahaya kesehatan dari mengonsumsi mikro dan nano plastik, WHO menyarankan agar orang membatasi paparan bahan kimia tersebut. International Journal of Environmental Research and Public Health menemukan adanya kaitan antara senyawa kimia yang terdapat dalam plastik dengan masalah kesehatan seperti gangguan jantung, masalah reproduksi, dan risiko kanker payudara.