logo
Screenshot_2023-09-08-09-54-32-249_com.google.android.apps.docs-edit.jpg
Hiburan

Japelidi : Bangun Sehatnya Dunia Maya Indonesia

  • Demi meningkatkan literasi digital yang sehat, Komunitas Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) melakukan serangkaian program.

Hiburan

Debrinata Rizky

JAKARTA - Demi meningkatkan literasi digital yang sehat, Komunitas Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) melakukan serangkaian program.

Langkah ini diambil agar Japelidi tetap pada tujuanya sebagai komunitas yang berangkat dari niat untuk mengabdikan ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat.

Sejak 2010 hingga 2017 menurut risetnya, gerakan literasi digital di Indonesia bersifat sukarela, insentil, sporadis dan belum kuat secara sinergi maupun kolaborasi antar aktor, sehingga perlu ditingkatkan lagi dorongan literasi digital tersebut.

Program tersebut diantara lain, berbagai penerbitan buku panduan literasi digital, program kampanye Lawan Hoax COVID-19, program Makin Cakap Digital yang bekerja sama dengan Siberkreasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta berbagai program literasi digital yang didukung Konsulat Jenderal Amerika Serikat Surabaya.

Gelar Rakornas

Japelidi melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional, di Gedung Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro, Semarang. Dalam kegiatan ini, Japelidi menegaskan komitmen untuk semakin fokus dalam upaya meningkatkan literasi digital  Indonesia di berbagai bidang.

Mengangkat tema Lokakarya Penguatan Model Literasi Digital di Indonesia ini diikuti 85 anggota secara luring dan daring. Ada sejumlah topik menjadi pokok pembahasan, kedepannya Japelidi telah mengantongi beberapa program literasi digital yang sedang berjalan.

Termasuk program penyusunan modul literasi digital untuk anak yang ditujukan bagi pembaca belia dan upaya penguatan literasi digital yang inklusif. Ada sebanyak 44 rencana program baik penelitian, sosialisasi, hingga penyusunan kerangka kurikulum. Program tersebut terbagi dalam berbagai klaster topik seperti klaster pengasuhan digital, klaster pendidikan politik, atau klaster pencegahan dan penanggulangan pornografi.