Jaring Investasi ke Start Up Digital, Kominfo Gelar Program HUB.ID Accelerator 2022
- Kriteria start up digital yang ditargetkan dalam program ini di antaranya yang berfokus pada bisnis sektor jasa finansial, business-to-business (B2B) dan enterprise solution, rantai pasokan, agrikultur, budi daya perairan, dan small and medium (SME) enabler.
Industri
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali menggelar program HUB.ID Accelerator pada tahun 2022 sebagai sarana bagi start up digital untuk menjaring investasi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel A. Pangerapan mengatakan pendaftaran HUB.ID Accelerator 2022 bisa dilakukan di laman www.hub.id dari tanggal 11 Juni hingga 10 Juli 2022.
Dikatakan oleh Semuel, tahun ini program HUB.ID Accelerator berfokus kepada peningkatan jumlah business matchmaking dengan pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), korporasi swasta, dan investor. Business matchmaking adalah pertemuan bisnis antara pelaku dengan calon mitra pemasok, distribusi, dan investasi.
“Pada tahun 2022 ini, Kominfo tetap menyelenggarakan program yang memiliki fokus untuk meningkatkan sinergi, kolaborasi, kerja sama bisnis, dan investasi bagi start up digital," tutur Semuel dalam konferensi pers HUB.ID dikutip Rabu, 15 Juni 2022.
- Punya Utang Segunung? Begini Cara Lunasinya
- Harga Cabai Masih Melambung, Pedagang Bingung Putar Modal
- Revisi Aturan, Jokowi Larang Direksi dan Komisaris BUMN Jadi Kepala Daerah
Ada tiga komponen penting yang dilibatkan dalam program untuk pengembangan ekosistem digital ini, di antaranya infrastruktur, dukungan regulasi, dan ketersediaan talenta digital yang mumpuni.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kominfo I Nyoman Adhiarna menuturkan program ini dilengkapi berbagai fitur dan dirancang untuk menyeleraskan kebutuhan start up digital dengan mitra bisnis dan investor.
"Ada pun target start up digital yang akan difasilitasi adalah 25 start up digital dengan kriteria pada posisi seeds sampai dengan pre-series A," kata Nyoman.
Nyoman pun mengumumkan bahwa seluruh start up yang terpilih akan mengikuti rangkaian acara seperti monitoring, business matchmaking, start up gathering, promotional roadshow, dan networking season di enam kota, yakni Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Medan.
Kriteria start up digital yang ditargetkan dalam program ini di antaranya yang berfokus pada bisnis sektor jasa finansial, business-to-business (B2B) dan enterprise solution, rantai pasokan, agrikultur, budi daya perairan, dan small and medium (SME) enabler.
- Tampil Tanpa Poni, Lisa Blackpink Dibayar Rp115 Miliar?
- Diundur, Catat Tanggal Pengumuman Hasil Rekrutmen BUMN 2022 Terbaru
- Ada Ancaman Resesi Ekonomi, Elon Musk Beri Komentar Nyinyir
Dalam pelaksanaan program HUB.ID Accelerator 2022, Kominfo menggandeng MDI Ventures sebagai mitra strategis.
COO dan Porfolio Director MDI Ventures GN Sandhy Widyasthana memandang bahwa kondisi bubble burst yang terjadi setelah pandemi merupakan fenomena yang juga terjadi di perusahaan konvensional seperti perbankan karena kehadiran bank digital.
"Atas fenomena tersebut, dibutuhkan penguatan bisnis yang dilakukan start up digital dan investor dengan melakukan analisis bisnis atas investasi," ucapnya.
Sandhy menambahkan, HUB.ID Accelerator dapat menjadi ruang bagi perusahaan start up untuk melakukan eksposur produk dan bisnis di hadapan para mitra yang terlibat dalam program.
"Banyaknya pertemuan bisnis ini mampu menjadi alat validasi strategi bisnis start up digital untuk menjadi lebih baik,’’ kata Sandhy.
Sebagai informasi, pada tahun 2021, HUB.ID Accelerator melibatkan 43 start up digital dan 47 mitra dari koperasi dan BUMN. Di tahun itu, Kominfo telah menjalankan 100 peluang kerja sama bisnis baru.