Jasa Marga (JSMR) Buka Suara Soal Divestasi Tol Trans Jawa, Analis Ungkap Dampaknya
- PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JMSR) buka suara terkait proses divestasi saham anak usahanya, PT Jasamarga Transjawa (JTT). Isu yang beredar Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) yang terafiliasi Grup Salim akan menyelesaikan aksi korporasi itu dalam waktu dekat.
Korporasi
JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JMSR) buka suara terkait proses divestasi saham anak usahanya, PT Jasamarga Transjawa (JTT). Isu yang beredar Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) yang terafiliasi Grup Salim akan menyelesaikan aksi korporasi itu dalam waktu dekat.
Corporate Secretary & Administration Officer JSMR, Nixon Sitorus, menyatakan bahwa perseroan belum dapat mengungkapkan identitas calon mitra strategis karena terikat oleh Perjanjian Kerahasiaan (Confidentiality Agreement) dan Non Disclosure Agreement (NDA), mengingat proses Equity Financing JTT bersifat private.
“Proses Equity Financing melalui JTT dianggap strategi yang tepat untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan meningkatkan kesinambungan finansial untuk membangun ketahanan Perseroan," jelas Nixon melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 27 Juni 2024.
- Melihat Pameran Heli Terbesar di Asia Tenggara
- Pembukaan LQ45 Hari Ini 28 Juni 2024 Dibuka Naik 13,41 ke 887,81 Poin
- Harga Emas Hari Ini 28 Juni 2024, Rebound ke Rp1.360.000
Nixon menambahkan bahwa JSMR saat ini memiliki 5 proyek jalan tol yang masih dalam tahap pembebasan lahan dan proses konstruksi yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dan Jalan Tol Akses Patimban dengan total panjang jallan kurang lebih sebesar 400 km.
“Perseroan juga akan mendapatkan sumber pendanaan berbasis ekuitas baik untuk pengembangan jalan tol baru, memperkuat struktur permodalan Perseroan, dan tetap menjaga tingkat solvabilitas Perseroan dalam kondisi yang sehat,” terang Nixon.
Asal tahu saja, JTT adalah anak usaha JSMR yang mengelola jalan tol Trans Jawa sepanjang 676 kilometer dari Jakarta-Cikampek hingga Pasuruan, Jawa Timur. Dari panjang tersebut, Grup Jasamarga memiliki porsi sebesar 54%.
Sebelumnya, Chairman MPTC, Manuel V. Pangilinan kepada Bussines World pada awal pekan ini mengatakan bahwa pihaknya akan menandatangani transaksi pengambilalihan atas 35% saham JTT pada pekan depan. Namun, ia enggan merincikan jumlah dana yang akan digelontorkan untuk aksi korporasi itu.
MPTC adalah perusahaan jalan tol yang terdaftar di Filipina dengan portofolio ruas toal di Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Nah, MPTC melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI) juga bertindak sebagai pemegang 74,65% saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) yang terafiliasi Grup Salim.
Potensi Kurangi Utang
Analis Sucor Sekuritas, Niko Pandowo, dalam risetnya menyebutkan bahwa JSMR akan diuntungkan dari divestasi sebagian saham ruas tol JTT tahun ini. Kabar yang beredar, nilai divestasi itu diperkirakan lebih dari Rp11,6 triliun, yang sebagian besar akan digunakan untuk mengurangi utang.
Merujuk laporan keuangannya, JSMR mencatat total liabilitas sebesar Rp90,87 triliun hingga akhir Maret 2024, dibandingkan dengan Rp90,40 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sebagian besar utang tersebut adalah utang jangka panjang sebesar Rp69,48 triliun, termasuk utang bank dan obligasi.
“Meskipun divestasi bisa menurunkan total utang jangka pendek, kami tetap mengantispasi peluang kenaikan rasio utang JSMR ke level sebelumnya untuk jangka panjang, karena perusahaan perlu mengamankan pembiayaan besar untuk pembangunan lima ruas tol berikutnya,” tulisnya dalam riset tertanggal 27 Juni 2024.
- Cara Memindahkan m-Banking BCA ke HP Baru Tanpa Perlu ke Bank
- Diterpa Kasus, Berikut Lima BUMN Yang Terancam Bangkrut
- Siap-Siap War Tiket! Bruno Mars Guncang Jakarta Selama 2 Hari pada September 2024
Senada, Investment Analyst Stockbit Sekuritas Arvin Lienardi mengatakan aksi korporasi ini berpotensi memberikan sentimen positif bagi JSMR. “Dana segar dari divestasi ini dapat digunakan untuk asset recycling dan/atau memperkuat balance sheet perusahaan melalui deleveraging yang dapat menurunkan beban bunga,” jelasnya dalam riset tertanggal 25 Juni 2024.
Dari lantai bursa, pada perdagangan berjalan Jumat, 28 Juni 2024, pukul 10:49 WIB, saham JSMR menguat 1,42% ke level Rp5.000 per saham. Sejak kabar proses divestasi ini mencuat pada awal pekan ini, saham JSMR terpantau melenting 0,20% secara mingguan dan 2,67% secara year-to-date.
Ruas Trans Jawa
Sebagai informasi, JTT ini mengoperasikan sejumlah ruas tol di Pulau Jawa. JTT mengelola sekitar 13 ruas jalan Tol Trans Jawa dengan total panjang 673,21 km. Ruas tol tersebut meliputi Tol Jakarta-Cikampek sepanjang 83 km, Tol Mohamed Bin Zayed sepanjang 38 km, Tol Palimanan-Kanci sepanjang 28,74 km, dan Tol Semarang seksi A, B, C sepanjang 24,75 km.
Tidak hanya itu, JTT juga mengelola ruas Tol Semarang-Batang sepanjang 74,9 km, Tol Surabaya-Gempol sepanjang 49 km, Tol Semarang-Solo sepanjang 72,6 km, Tol Solo-Ngawi sepanjang 91,09 km, Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 88,57 km, dan Tol Surabaya-Mojokerto sepanjang 36,72 km.
Selain itu, anak usaha JSMR ini juga mengelola ruas di wilayah Jawa Timur lainnya yang meliputi Tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,6 km, Tol Pandaan-Malang sepanjang 38,49 km, serta Tol Gempol-Pasuruan sepanjang 34,2 km.
Hingga Maret 2024, JSMR berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp4,44 triliun menjadi Rp6,04 triliun hingga kuartal I-2024. Kenaikan tersebut berimbas terhadap pertumbuhan laba usaha dari Rp1,58 triliun menjadi Rp1,96 triliun. Laba berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik dari Rp497,56 miliar menjadi Rp585,92 miliar.