<p>Ilustrasi perkebunan kopi / Pixabay</p>
Nasional

Jatim Memiliki 62 Jenis Potensi Komoditas Hutan

  • Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan saat ini produk komoditas petani hutan Jatim rata-rata telah layak ekspor.

Nasional

Bintang Surya Laksana

MOJOKERTO - Provinsi Jawa Timur (Jatim) memiliki 62 jenis potensi komoditas hutan yang telah dikembangkan oleh kelompok tani hutan/lembaga masyarakat desa hutan (KTH/LMDH) dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Selasa, 28 November 2023 di Mojokerto menyampaikan saat ini produk komoditas petani hutan Jatim rata-rata telah layak ekspor dan mampu menembus pasar internasional. Contoh produk komoditas yang telah layak ekspor adalah kopi agroforestri dengan merek "Javeast Coffee" yang telah berhasil mengekspor produknya ke Mesir secara bertahap hingga 200 ton dengan total nilai lebih dari Rp6,2 miliar pada November 2022.

"Javeast Coffee ini merupakan merek dagang yang digunakan untuk memasarkan hasil kopi petani hutan dari tiga kabupaten, yaitu Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Desa Wonosalam Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang dan Desa Kare Kecamatan Kare Kabupaten Madiun," ujar Khofifah ketika membuka Jambore Perhutanan Sosial Jatim 2023 di Ubaya Training Center, Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Mojokerto, Selasa, 28 November 2023 dilansir Antara.

Khofifah mengungkapkan keberadaan produk hutan berkualitas ekspor membuka peluang akses pasar bagi kopi hasil pertanian hutan yang ditanam melalui sistem tanam agroforestri. Sistem tanam tersebut tidak hanya memberikan nilai tambah tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan, seperti menjaga konservasi tanah dan air, iklim mikro, dan meningkatkan penyerapan karbon.

Sejumlah produk ekspor lain dari KTH/LMDH yang berhasil menembus pasar internasional, selain kopi, adalah rajangan daun talas beneng yang berfungsi sebagai pengganti tembakau atau memiliki manfaat herbal. Hal tersebut menyiratkan diversifikasi produk hutan melalui pola tanam agroforestri menjadi strategi yang menguntungkan secara ekonomi dan lingkungan.

Khofifah menyebutkan di Kabupaten Nganjuk, Jombang, dan Mojokerto, terdapat 24 KTH/LMDH yang bermitra dengan eksportir untuk menanam di area seluas sekitar 171 hektar dengan tujuan untuk diekspor ke Australia. 

Sementara itu, di Kabupaten Lumajang, Kediri, Blitar, dan Tulungagung, KTH/LMDH juga telah sukses mengekspor rajangan daun talas, dengan permintaan terbesar berasal dari Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Emirat Arab.

Komoditas lain yang berhasil diekspor adalah gula aren cair yang diproduksi oleh KTH di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan. Gula aren cair ini berhasil menembus pasar ekspor di Kanada, dengan volume ekspor perdana pada Februari 2023 mencapai 1,3 ton.

Dalam kesempatan yang sama, Khofifah mengatakan jika berdasarkan data KLHK melalui SK Menteri Kehutanan Nomor SK.395/Menhut-II/2011, kawasan hutan dan kawasan konservasi di Jatim memiliki luas 1.357.640,00 hektar dan kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani di Provinsi Jatim memiliki luas 1.127.514 hektar.

"Pasca UU CK, luas kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani di Jatim menjadi seluas 625.482 hektar atau sebesar 45,38 persen dari total luas kawasan hutan Perum Perhutani di Pulau Jawa," ujar Khofifah.

Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas peran dan kontribusi KUPS, KTH, dan LMDH terhadap berbagai capaian pembangunan sektor kehutanan di Provinsi Jatim.

"Terima kasih atas kolaborasi dan sinergi anda semua sehingga banyak capaian di sektor perhutanan kita. Keberhasilan di sektor perhutanan ini yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan," tutup Khofifah.